250 Rumah Terendam Banjir Lematang

Sumsel, Utama3035 Dilihat

Pilarsumsel Online,

PALI– Desa Curup, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) kembali terendam banjir akiabat luapan sungai lematang. Akibatnya banjir tahunan tersebut kembali merendam hampir separuh bagian desa tersebut hingga membuat aktivitas warga pun terhambat.

Menurut Kepala Desa (Kades) Curup M Tisar mengatakan dalam kurun waktu setahun ini banjir bisa dialami warga hingga enam kali. “Setiap tahun bisa lima sampai enam kali desa kami dilanda banjir,” ujar M Tisar, Kamis (14/1).
Tisar memberi apresiasi gerak cepat Pemkab PALI ketika banjir datang. Hanya saja, yang sangat dibutuhkan warga adalah upaya pemecahan masalah banjir langganan yang setiap tahun dialami warga Desa Curup.

“Kami berharap pemerintah PALI mengambil langkah untuk mengantisipasi hal-hal seperti ini. Seperti yang sering kami usulkan untuk pembangunan tanggul penahan dipinggir sungai Lematang di sepanjang desa,” harapnya.
Untuk saat ini, Tisar meminta Pemkab PALI untuk menyiapkan obat-obatan antisipasi keluhan kesehatan masyarakat ketika banjir datang.

“Kami minta Pemda PALI menyiapkan obat-obatan atau mendirikan posko banjir di desa kami. Agar ketika ada hal yang tidak diinginkan bisa ditangani dengan cepat,” pintanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PALI, Junaidi Anuar SE MSI mengatakan, bahwa pihaknya sudah melakukan peninjauan di lapangan terkait banjir tersebut.
“Sedikitnya ada sekitar 250 rumah warga yang terendam banjir. Untuk ketinggian air sekitar 98 centimeter hingga satu meter. Kita juga menghimbau kepada masyarakat, agar anak-anak jangan dibiarkan mandi sembarangan untuk menghindari hal tidak diinginkan,” terangnya.

Lebih lanjut, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait, dari dinas Kesehatan Kabupaten PALI, untuk membuka posko dan memberikan pengobatan gratis untuk warga sekitar.
“Hasil koordinasi dengan Dinkes tadi, kita akan mendirikan posko dan memberikan pelayanan kesehatan, seperti pengobatan gratis atau hal lainnya,” tutur Junaidi. (ebi/enimekpres)