56 Tahun Gestapu, Pimpinan Ponpes Bakar Simbol Komunis, Aksi PKI Nyata Bersembunyi Dibalik Nama Pancasila

Utama566 Dilihat

 

LUBUKLINGGAU-Forum Pondok Pesantren (Ponpes) Kota Lubuklinggau, berikrar jelang peringatan Gerakan 30 September (Gestapu) akibat memerangi komunisme di Indonesia tahun 1965 atau 56 tahun lalu.

 

Ikrar ini disampaikan didepan Masjid Ponpes Ar Risalah, Kamis petang (30/9/2021) juga dengan membakar simbol komunisme.

 

Isi ikrar dimaksud yakni; 1.PKI adalah musuh bangsa, agama dan negara kesatuan Republik Indonesia; 2.Kami menentang dan melawan PKI serta gerakan gaya barunya; 3.Kami pimpinan pondok pesantren dan santri siap bergabung dengan TNI/Polri dalam menumpas komunis yang ada di NKRI; dan 4. Kami pimpinan pesantren dan para santri mendesak pemerintah NKRI untuk tidak memberikan ruang dan waktu terhadap tumbuhnya ideologi komunis di Indonesia. Ikrar ini ditandatangani seluruh pimpinan ponpes.

 

Ust. Fahmi Atiq kepada wartawan usai aksi dimaksud mempertegas, kami sangat menentang dan menolak kebiadaban PKI.

 

“Komunis ini jahatnya bukan hanya ada di Indonesia, banyak ulama-ulama yang disiksa dan dibunuh di Yaman. Salah satunya orangtua dari guru kami Al Habib Al Muhammad bin Salim bin Habib bin Abubakar bin Salim yang sampai saat ini jasadnya tidak diketemukan,” ujarnya.

 

Kebiadaban komunis ini tidak boleh tumbuh lagi, mereka tidak hanya menumpahkan darah juga mengadu domba antara kita.

 

“Mengadu antar sesama muslim, agama dengan agama, ketidakadanya kedamaian di Indonesia ini adalah trik-trik mereka. Dan ingat PKI nyata dan bukan suatu hayalan, tapi fakta mereka bersembunyi dibalik nama Pancasila. Padahal merekalah musuh Pancasila sesungguhnya,” ungkap Fahmi.(mnr)