Maksimalkan Pembinaan Kerohanian, Lapas Banyuasin Jalin Koordinasi dengan MUI Pangkalan Balai

Utama976 Dilihat

Banyuasin, PS-Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuasin melakukan kunjungan dan silaturrahmi dengan jajaran pengurus Majelis Ulama Indonesia Pangkalan Balai Kabupaten Banyuasin. Selasa (24/11/2021).

Bertempat di kantor MUI Pangkalan Balai Jalan Palembang – Betung, koordinasi membahas tentang pembinaan kerohanian bagi warga binaan, terkhusus kepada santri pondok pesantren Nurul Hidayah yang ada di Lapas Banyuasin.

Kepala Lapas Banyuasin diwakili oleh Kasubsi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan Rasta Yustinfernanda mengatakan, tujuan dari kunjungan ini ialah selain menjalin silaturrahmi, juga untuk mengajukan permohonan tenaga pengajar dari pihak MUI untuk mengisi kegiatan keagamaan di pesantren Lapas Banyuasin.

“Pesantren di Lapas Banyuasin menjadi salah satu pilar utama pembinaan kepada warga binaan. Dengan bantuan tenaga pengajar dari MUI, kita berharap program keagamaan akan berjalan secara maksimal,” pungkasnya.

Rasta menambahkan, selama masa pandemi berlangsung, untuk mengurangi kontak dengan orang luar, kegiatan di pesantren hanya mengandalkan pengajar dari pegawai dan sesama warga binaan yang memiliki basic ilmu Agama.

“Dengan semakin berkurangnya kasus Covid – 19, perlahan Lapas Banyuasin membuka akses pengajar dari luar untuk mengisi kegiatan secara tatap muka. Namun tetap, protokol kesehatan selalu diperhatikan. Mulai dari cek suhu tubuh, cuci tangan, dan mengenakan masker,” ungkapnya.

Selain itu, Ketua MUI Pangkalan Balai Syamsu Rehal menyambut baik koordinasi dari Lapas Banyuasin ini. Pihaknya dengan senang hati akan mendelegasikan pegawai nya sebagai tenaga pengajar di pesantren Lapas Banyuasin.

“Mulai minggu ini dan berikutnya kita akan mulai mengisi kegiatan di Lapas. Khusus untuk jumat ini, sebagai pembukaan kita akan mulai dengan Istighosah atau doa bersama untuk memohon ampun kepada Allah atas segala kesalahan yang telah diperbuat. Baru selanjutnya kita akan isi dengan tausyah dan kajian – kajian Fikih,” jelasnya.(Eggy)