pilarsumsel.com Trenggalek, Jawa Timur – Hadir dan membuka Musyawarah Cabang (Muscab) ke-8 Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) BPC Kabupaten Trenggalek, Wakil Bupati, Syah Muhamad Natanegara berharap muscab ini bisa menghasilkan rekomendasi kepada pemerintah.
Tentunya sebagai penyelenggara pemerintah, wakil bupati muda ini berharap iklim jasa kontruksi lokal bisa lebih baik. Dengan begitu juga akan berdampak positif pada perekonomian lokal. Untuk mewujudkan ini tentunya dibutuhkan sinergi yang baik namun tidak meninggalkan dan melanggar regulasi peraturan yang ada.
“Kita berharap musyawarah ini bisa menghasilkan rekomendasi yang bermanfaat untuk Pemerintah Kabupaten Trenggalek sehingga bisa meningkatkan iklim jasa kontruksi jadi lebih baik,” ungkap Wabup Syah, usai membuka Muscab ke-8 Gapensi BPC Trenggalek di Hotel Hayam Wuruk, Rabu (9/3/2022).
Sebenarnya kita juga berharap, sambungnya, teman-teman jasa kontruksi bisa mengambil peran dalam pembangunan di Trenggalek. Sehingga kita meyakini uang yang ada berputar di Trenggalek. Dengan begitu tentunya akan bermanfaat untuk perekonomian Trenggalek juga, imbuhnya.
Menanggapi pesan para pengusaha jasa konstruksi dalam Muscab Gapensi itu, wakil dari Bupati Arifin ini menambahkan, “banyak hal yang telah disampaikan oleh Ketua BPC Gapensi Trenggalek, Ketua Kadin maupun Ketua Gapensi Provinsi Jatim, untuk kita bisa bersinergi dengan baik. Pada perinsipnya sebagai penyelenggara pemerintah kita menyambut baik hal tersebut. Kemudian apa yang kita lakukan itu aman. Artinya tidak melanggar regulasi peraturan yang ada,” terangnya
Selain aman harus amin atau mendapatkan restu dari semua pihak, karena aktivitas yang kita lakuan selalu ada pengawasan dari pihak pihak yang berwenang. Jangan sampai apa yang dilakukan justru akan merugikan sendiri di kemudian hari.
Dan yang ketiga uman atau semua bisa mendapatkan. Ini yang sulit melihat kondisi saat ini. Wabup muda itu berdoa semoga kondisi ini bisa lekas membaik.
Joko Widodo, Ketua BPC Gapensi Trenggalek tidak menampik bawasannya proses pengadaan barang dan jasa pemerintah saat ini sudah terbuka lebar. Sebagai filter, Joko meminta pemerintah untuk lebih selektif terhadap penyedia. “Mohon dilihat betul rekam jejaknya, pengalaman yang telah dilakukan apalagi banyak aplikasi untuk bisa melihat pengalaman dari penyedia jasa konstruksi tersebut,” pesannya.
Selain kepada pemerintah joko juga menghimbau kepada anggotanya untuk bisa semakin profesional. Ini berlaku disemua bidang, sehingga dengan profesional sendiri dapat mampu meningkatkan kapasitas usahanya sendiri. (bud)