pilarsumsel.com Trenggalek, Jawa Timur – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sampaikan tuntutan 6 Isu Nasional yang terjadi di Indonesia, mendapatkan penolakan sengit dari kalangan mahasiswa. Aksi penolakan itu dilakukan pula oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Cabang Trenggalek, Senin (18/04/2022), di depan Gedung DPRD.
Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) PMII Trenggalek, Mochamad Cholikun Nahar, mengatakan bahwa 6 poin isu nasional yang disampaikan ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Trenggalek tersebut, sebagai wujud kepedulian atas keprihatinan yang dirasakan masyarakat saat ini.
“Kami menyampaikan 6 isu nasional yang jadi beban masyarakat bawah, dan kami menaruh harap kepada DPRD Trenggalek untuk segera melakukan tindak lanjut,” ucap Nahar.
Menurutnya, 6 tuntutan tersebut sudah dilakukan kajian bersama PMII Trenggalek. Namun demikian, besar harap kami tuntutan itu bisa ditandatangani oleh Ketua DPRD Kabupaten Trenggalek dan disampaikan ke Pemerintah Pusat, sehingga lahirlah kebijakan yang berpihak ke masyarakat.
Berikut ini adalah 6 Tuntutan isu nasional yang disampaikan DPC PMII Trenggalek :
1. Menuntut kesangupan pemerintah dalam penyediaan BBM Pertalite
2. Menolak Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax.
3. Mendesak pemerintah menjaga stabilitas harga bahan pokok.
4. Menolak pencabutan peraturan menteri perdagangan No 22 tahun 2021.
5. Usut tuntas mafia minyak Goreng
6. Menolak Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Dibawah hujaman teriknya matahari mahasiswa terus menggaungkan tuntutannya, yang disertai lantunan bacaan Do’a Tahlil dan hidiyah kepada para arwah pejuang negeri ini.
Selepas itu, PMII Trenggalek diterima dengan baik oleh DPRD yang diwakili oleh Doding Rahmadi dan Agus Cahyono selaku wakil ketua, para pengunjuk rasa disambut dengan baik oleh mereka berdua didepan Kantor DPRD Kabupaten Trenggalek dibawah sengatan panasnya mentari, dengan sambutan awal yang disampaikan mereka berdua.
“Semoga pertemuan ini menjadi langkah awal kami untuk mengawal 6 isu nasional ini dari Trenggalek,” tegas Doding seirama dengan Agus.
Doding dalam sambutannya menambahkan, isu nasional yang dilontarkan oleh PMII kepada DPRD Trenggalek itu juga disepakati sebagai penyataan sikap untuk dipegang teguh oleh semua anggota DPRD Trenggalek sebagai salah satu aspirasi yang harus diperjuangkan,” jelasnya.
“Jadi 6 butir itu selain menjadi tuntutan PMII, juga kami jadikan pernyataan sikap DPRD Trenggalek untuk memperjuangkan aspirasi rakyat. Agar perekonomian tidak dipermainkan pihak-pihak tertentu,” ujarnya.
Agus Cahyono, anggota DPRD Trenggalek dalam menerima aksi demontrasi Mahasiswa yang tergabung dalam PMII, dengan lantang dan sigap mengamini 6 tuntuntan dari mahasiswa tersebut yang akan segera ditindak lanjuti dengan mengirimkan tuntutan itu ke DPR RI dalam bentuk surat.
“Kami sangat merindukan pergerakan kawan kawan mahasiswa, disaat kebijakkan pemerintah sudah tidak berpihak lagi terhadap rakyat dan swara legislatif sudah tidak lagi mampu, maka dukungan swara dari mahasiswa sangat diharapkan,” ungkapnya.
Agus juga menambahkan, kami DPRD sangat menghargai tuntutan teman-teman Mahasiswa, namun marilah dalam menyampaikan aspirasi tetap dengan menjaga sikap yang elegan.
“Kami akan menunggu tindak lanjut DPRD Trenggalek, jika sampai batas waktu tidak ada tindakan, kami akan melakukan demontrasi dengan masa yang lebih besar,” pungkas juru bicara aksi.
(bud)