Banyak Tanaman Cabe Mati, Harga di Pasar Meroket

Sumsel, Utama1197 Dilihat

pilarsumsel online, 

MUSI RAWAS- Memasuki minggu terakhir Januari 2021 harga cabe rawit diberbagai pasar tradisional di Bumi Lan Serasan Sekentenan cenderung merangkak naik. Salah satunya di pasar tradisional Megang sakti.

Pelaksana Pengelola Pasar Megang Sakti, Kunawan mengatakan, untuk harga cabai khususnya cabai rawit di minggu ke empat pada  Januari tahun ini sudah tembus Rp70.000 per Kilogram (Kg).

Dikatakannya, kenaikan harga cabai rawit ini diakibatkan kondisi cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini membuat buah cabai yang sudah merah siap panen, banyak yang membusuk dan akhirnya gagal panen.

Hanya saja, untuk harga cabai dipasar Megang Sakti kemungkinan menjadi harga terendah dibandingkan dengan harga cabai di pasar lain. Mengingat banyak pedagang cabai di pasar Megang Sakti yang berjualan juga rata-rata memiliki kebun sendiri.

“Mereka jual hasil panen sendiri tidak ambil dari pengepul,”kata Kunawan, Rabu (27/1/2021).

Sementara itu, Pedagang cabai di pasar Megang Sakti, Ujang (30) mengakui untuk harga cabai rawit sejak tahun baru ini naik terus. Sekarang sudah Rp 70 ribu dari mulai sebelumnya Rp30 ribu perkilogram, merangkak, hingga sekarang sudah hampir tiga kali lipat dari harga normal.

Ujang mengaku tidak mengetahui secara pasti, mengapa harga cabai terus mengalami kenaikan. Namun, ia menduga kenaikan disebabkan karena faktor cuaca. Dimana saat ini sering terjadi hujan dan panas.

“Banyak tanaman cabai ditingkat petani mati. Musimnya hujan, terus panas. Tanaman cabai pada kena jamur,”tutur Ujang.

Sedangkan, pedagang lain, Mbah Jumadi (66) yang juga merupakan seorang petani cabe tersebut mengakui mahalnya harga cabai akibat cuaca yang menyebabkan banyak gagal panen. Dimana, ia menjual cabai dari hasil panen sendiri dan meski ia mengaku senang dengan tingginya harga jual cabai tetapi disisi lain harus dihadapkan dengan kondisi cuaca yang ekstrim yang mengakibatkan ladang cabainya tidak dapat panen secara maksimal. (SO)