Palembang (pilarsumsel.com)- Pertunjukan seni tari “Rahim Sungai Musi” hasil karya Sonia Anisah Utami digelar di Sungai Ogan 15 Ulu Palembang, Selasa (13/10/2020). Pertunjukan seni tari ini juga ditayangkan secara live streaming melalui kanal YouTube Rumah Sriserta.
Pertunjukan selama hampir 25 menit berhasil dibawakan oleh 43 perempuan yang ramai ditonton oleh masyarakat di sekitar sungai Ogan 15 ulu Palembang.
Koreografer “Rahim Sungai Musi” Sonia Anisah Utami mengatakan, ini karya yang ke 6 dari konsisten saya mengenai ekologi atau sungai. Dan juga kolaborasi antara dunia nyata, dunia maya, dan dunia spritual.
“Karya ini mengangkat tema kebhinekaan dan juga dua persoalan besar yakni yang pertama persoalan limbah di sungai limbah sampah perkotaan, indrustri, pabrik. Dan yang kedua persoalan mengenai komunikasi antar etnis di tepian sungai musi,” ujar Sonia yang juga dosen di PGRI dan UIN Raden Fattah.
Sebanyak 43 perempuan dari aliran 8 anak sungai dilibatkan untuk ambil bagian dari seni tari pertunjukkan yang berpanggung di sungai ini. Semuanya itu dari masyarakat bukan penari profesional.
“ini benar-benar jadi ketertarikan sendiri dalam karya ini. Tantangan dari karya ini dilakukan bukan dari penari profesional. Tentunya kita harus berkolaborasi dengan masyarakat terutama masyarakat setempat yang kita gunakan lokasinya,” jelasnya.
Ia menambahkan, mereka mendeklerasikan sebagai perempuan-perempuan yang peduli sungai. Ini dampak yang luar biasa yang didapatkan dari penggarapan karya ini.
“Kita memberikan pemahaman tentang sungai bagaimana saya peduli dengan sungai dan masyarakat juga peduli dengan sungai. Ini sangat berdampak positif kepada mereka hingga akhirnya mereka bersemangat untuk jadi penari,” katanya.
Proses penggarapan karya ini selama 2 bulan. Sebanyak 43 penari berasal dari masyarakat dari berbagai kalangan yaitu mahasiswa, ibu rumah tangga, pegawai dari berbagai bidang serta dari berbagai umur muda dan tua.
Pertunjukan tarian ini memberikan tujuan untuk memberikan penyadaran kepada masyarakat atau pun penonton tentang sungai adalah rahim kita, sungai itu adalah asal mula peradaban manusia.
“Sungai harus kita jaga bisa jadi beberapa puluh tahun nanti sungai itu sudah tidak ada lagi airnya. Dari sekaranglah kita menjaga sungai itu,” pungkasnya. (vin)