Musim Penghujan, Pj Bupati Banyuasin Minta Waspadai Bahaya DBD

Banyuasin351 Dilihat

Banyuasin -Memasuki masim hujan mengakibatkan banjir dan banyaknya genangan air yang dapat menimbulkan penyakit Demam Berdarah Dengue atau DBD diakibatkan infeksi Virus Dengue yang ditularkan melalui satu gigitan nyamuk Aedes Aegypti betina (dominan) maupun gigitan nyamuk Aedes Albopictus. Biasanya nyamuk betina mencari mangsanya pada siang hari. Aktivitas menggigitnya biasanya pada pagi hari sekitar pukul 09.00 – 10.00 Wib dan sore hari pukul 16.00-17.00 Wib.

Untuk diketahui, Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu penyakit menular yang berbahaya, dapat menimbulkan kematian dalam waktu singkat dan sering menimbulkan wabah. Dan pihak terkait harus gerak cepat pihak terkait seperti Dinas Kesehatan harus bertindak cepat sebelum terlambat.

Menurut Heri Julianto Ketua RT 11 RW 02 Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin mengatakan biasanya memasuki musim penghujan ini rentan sekali timbulnya penyakit DBD. “Kami berharap kepada Bapak Pj Bupati Banyuasin untuk memerintahkan pihak terkait agar segera melakukan fogging untuk mencegah penyakit mematikan tersebut, tegas Heri, Selasa 16 Januari 2024.

“Kiranya Dinas Kesehatan Banyuasin segera bergerak cepat, karena saat ini warga RT. 11 RW 02 telah resah akan penyakit demam berdarah”, lanjutnya.

Berdasarkan keterangan salah satu warga mengatakan bahwa saudaranya ada yang terjangkit Demam Berdarah.

“Itu si Iwan sudah terkena DBD, jadi kami harap Dinas Kesehatan segera melakukan tindakan sebelum menyebar dan banyak lagi warga atau anak-anak yang terjangkit demam berdarah”, pinta Warga.

Sementara itu, Pj Bupati Banyuasin H Hani Syopiar Rustam, SH melalui Kepala Dinas Kominfo SP DR H Salni Pajar, SAg, MHI ketika dihubungi Media ini terkait permasalahan tersebut dia menghimbau kepada masyarakat di Bumi Sedulang Setudung untuk mewaspadai ancaman penyakit Demam Berdarah Dengue yang mengintai di saat musim penghujan ini. Jadi kita harus menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

“Tampungan air alami di barang bekas atau wadah yang bisa menampung air hujan di sekeliling tempat tinggal menjadi tempat berkembang biak jentik nyamuk DBD. Jadi, PHBS menjadi salah satu antisipasi agar tubuh kita tetap sehat, ” kata Kadiskominfo SP Banyuasin yang bergelar Doktor tersebut.

Kami juga mengharapkan agar Kadinkes Banyuasin untuk mengimbau Kepala Puskesmas untuk wilayah masing-masing untuk segera melakukan fooging. Kemudian mengajak masyarakat untuk melaksanakan gotong royong, membersihkan dari barang-batang yang bisa membuat tergenang air seperti ban bekas botol bekas, mengalirkan saluran yan tersumbat oleh sampah dan didampingi oleh ketua RT atau aparat desa atau kelurahan dan masyarakat, ujarnya.

Kemudian lanjut DR H Salni Pajar, meminta masyarakat untuk mengoptimalkan kegiatan Pemberantas Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M plus, yakni Menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain. Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya dan Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk yang menularkan demam berdarah.

Selain itu, kita melakukan kegiatan pencegahan DBD lainnya, seperti Menaburkan bubuk larvasida (lebih dikenal dengan bubuk abate) pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan. Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah supaya tidak gelap dan lembab, menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain- lain, tutupnya. (SMSI Banyuasin)