Sampah Organik Disulap jadi Baggot Hingga Menghasilkan Nafkah Keluarga

Ungkapan Didit Suprihanto, Pembudidaya Margot Binaan PT Pertamina Ep

Utama910 Dilihat

Didik, seorang pembudidaya Margot yang sukses di Batu Rajo Oku. Bagaimana kisah kesuksesannya menggeluti usaha tersebut. Berikut penuturannya.

Agus-Prabumulih

SOSOK Didik kenal baik masyarakat Oku hingga pejabat tinggi hingga managemen pertamina. Ayah tiga anak ini menggeluti usaha budidaya margot dibawah binaan PT Pertamina EP.

Saat diwawancarai sejumlah jurnalis, Didik duduk di kursi dalam
Gedung Patra Ria Komperta Prabumulih, Sumsel.
“Ide budidaya Bargot, berawal dari melihat sampah organik di masyarakat dan berpikir untuk mengelolanya,” tutur pria yang berdomisili Markati Tama Pengadonan Batu Raja, OKU.

Bargot ini, sebagai salah satu upaya mengurangi masalah sampah terutama sampah organik, kata bapak yang kaos bermerk pertamina EP dan mengenakan sebo warna coklat, Pertamina EP memberikan bekal ilmu cara pengelolaan Bargot. “Saya belajar dari Pertamina dan diberikan bantuan pengelolaannya,” ucapnya dengan mata merawang jauh.

Bantuan bak susun untuk budidaya maggot ini agar jumlah sampah organik yang terurai yang dikelola semakin banyak, sehingga dapat mengurangi volume sampah di masyarakat.”Warga senang, sampah organik saya ambil dan dikelola jadi pakan ternak ayam,” ungkapnya.

Diakuinya, kepedulian Pertamina EP dalam menjawab permasalahan permasalahan sampah rumah tangga sekaligus memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat.
Maggot sendiri memiliki siklus hidup yang singkat, yakni selama 15 hari. Dari satu siklus mampu menghasilkan telur sebanyak 10 gram yang kemudian tumbuh menjadi maggot sebanyak 30 kg. Maggot sendiri memiliki siklus hidup yang singkat, yakni selama 15 hari. Dari satu siklus mampu menghasilkan telur sebanyak 10 gram yang kemudian tumbuh menjadi maggot sebanyak 30 kg. “Saya berharap, produksi Maggot bisa dipasarkan lebih luas sehingga meningkatkan jumlah produksi. Saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dan kepedulian pertamina EP,” tuturnya. (*)