BERKARYA BERSAMA DESA SUKAKARYA PERTAMINA TANAM POHON PINANG BETARA DAN INOVASI PINANG TUA SEBAGAI ZAT INHIBITOR (ANTIKOROSI) LOGAM

Musi Rawas366 Dilihat

Musi Rawas, 5 September 2024 – Sebagai wujud partisipasi dalam rangka program penghijauan Hulu Migas, PT Pertamina EP Pendopo Field bersama masayarakat Desa Sukakarya Kecamatan STL Ulu Trawas Kabupaten Musi Rawas melaksanakan seremonial penanaman 2.000 pohon pinang betara. Kegiatan ini juga dihadiri oleh stakeholder pemerintah setempat yaitu, Camat STL Ulu Terawas (M.Pahip), Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Pertanian, Dinas Perhutanan dan Perkebunan, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah XIII, Dinas Lingkungan Hidup, dan Kepala Desa Sukakarya beserta perangkatnya.

Senior Manager Pendopo Field I Wayan Sumerta dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kolaborasi melalui program TJSL untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDG’s) Tujuan Pembangunan Berkelanjutan No.13 Tentang Penanganan Perubahan Iklim dan No.15 Tentang Keberlanjutan Ekosistem Darat yang dilaksanakan dengan mengdepankan prinsip akuntabilitas, terintegritas, terarah, dan terukur dampaknya.

“Penanaman pohon pinang betara ini merupakan investasi pohon yang dilakukan untuk mendapatkan manfaat yang lebih luas yaitu udara yang lebih bersih, mengurangi dampak pemanasan global, menyerap polusi, menjawab isu dekarbonasi, serta terdapat manfaat lebih dari itu yaitu manfaat secara ekonomi,’ ujar Wayan ketika memberikan sambutan pada kegiatan tersebut.

Dalam rangkaian kegiatan Penanaman Pohon ini, turut dilakukan workshop pemanfaatan buah pinang sebagai bahan anti korosif. Kegiatan ini dilakukan berkolaborasi dengan Fakultas MIPA Univeristas Gadjah Mada yang sebelumnya telah melakukan penelitian tentang ekstrak buah pinang yang mengandung unsur tannin yang bermanfaat bagi industri khususnya di Pertamina.

Ketua tim peneliti dari Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof.Nuryono mengatakan “Riset kerjasama antara FMIPA UGM dan PT Pertamina dilakukan untuk mengetahui manfaat dari pengolahan biji pinang tua yang telah diuji lab dan hasil uji tersebut terdapat senyawa kimia polifenol yang bersifat polar dan berwarna kecoklatan. Pengujian dilakukan dengan dua metode yaitu uji kualitatif dilakukan dengan penetesan larutan feri klorida 1% pada ekstrak tannin dan uji kuantitatif untuk menentukan kadar senyawa tannin dalam ekstrak dengan spektrofotometer UV-Vis. Hasilnya bahwa biji buah pinang memiliki kandungan tannin”.

Dalam kegiatan workshop ini diikuti oleh peserta yaitu anggota kelompok KWT Melati dan Petani yang ada di Desa Sukakarya. Mereka mendapatkan transfer pengetahuan tentang manfaat pengolahan biji pinang tua sebagai zat inhibitor antikorosi logam yang ternyata juga mampu mengurangi efek zat besi pada tanaman padi mereka yang mengakibatkan gagal panen. terkandung.

Sementara itu Kesatuan Pengelolaan Hutan Edi Cahyono dalam sambutannya menyampaikan bahwa adanya kegiatan penanaman pohon dan workshop pemanfaatan biji pinang sebagai bahan zat antikorosi logam tidak hanya kegiatan rutinitas semata. Melainkan, sebagai bentuk wahana untuk meningkatkan kesadaran kita untuk peduli dan memberikan perhatian besar pada kelestarian fungsi lingkungan hidup khususnya hutan dan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat sekitar. “Atas nama pemerintah dan masyarakat sekitar Bukit Cogong Lestari, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya kepada PT Pertamina EP Pendopo Field yang telah membantu masyarakat di sekitar Bukit Cogong Lestari dalam upaya pelestarian lingkungan yang akan memberikan manfaat keuntungan secara ekonomi, kesehatan, dan kualitas hidup masyarakat.” Ujar Edi Cahyono. (***)