Mahasiswa STAI Bumi Silampari Nikmati Keindahan Wisata Goa Batu

Sumsel56 Dilihat

Lubuklinggau– Gemercik air Sungai Lero berpadu dengan kicauan burung menciptakan suasana hutan yang asri, menyambut enam mahasiswa/i (Siti Sulaiha, Hanafia, Erik Yuyanda, Qomariah, Zeny Aulya, Asrul Satriadi ) Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) semester tiga dari STAI Bumi Silampari Kota Lubuklinggau. Senin (13/01/2024).

Mereka mengunjungi Goa Batu yang terletak di Kelurahan Taba Cemekeh Lubuklinggau Timur 1, hanya 20 – 30 menit dari pusat kota dengan kendaraan roda dua.

Menurut Siti Sulaiha Goa Batu ini menyimpan daya tarik unik dengan mulut gua melebar, bagian dalamnya yang menyempit hingga kedalaman 50 meter serta dihuni kelelawar dan memiliki ruang-ruang terhubung.

“Menurut cerita masyarakat ditemukan meja batu, pecahan piring tanah liat, guci, hingga samurai di dalamnya, ini menandakan jejak sejarah dari masa kolonial Belanda dan didugaan hunian manusia prasejarah,” ujar Siti.

Lanjut Siti, Goa Batu ini kurang mendapat perhatian sehingga sering dijadikan lokasi berburu harta karun dan ritual pesugihan, menyebabkan kerusakan pada gundukan batu di dalam gua.

“Perlu diketahui sebagai gua basah dengan kelembapan tinggi, Goa Batu memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata alam dan situs warisan budaya yang perlu dilindungi,” ungkapnya.
Ditambahkan Hanafia adapun tujuan nya kesini selain menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa dan Budaya Sumatera Selatan dengan dosen pengampu Ibu Ertati, M.Pd juga untuk menggali nilai budaya lokal, meningkatkan kesadaran pelestarian warisan budaya, serta menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap kekayaan budaya Lubuklinggau.

“Dengan adanya kegiatan ini juga melatih kami mempromosikan budaya melalui media komunikasi seperti pembuatan Youtube, Ig ,dan mengisi Website STAI Bumi Silampari serta mengenalkan potensi wisata Goa Batu, mempererat kerjasama antar mahasiswa, menjadikannya langkah nyata dalam pelestarian budaya dan pembentukan generasi muda yang peduli terhadap warisan bangsa,” Jelas Hanafia.

Sementara itu, Zeny didampingi Qomariah, Erik mengatakan dengan adanya kunjungan ini membuatnya berkesan betapa indah dan nilai sejarah Goa Batu sebagai warisan budaya Lubuklinggau memberikan inspirasi serta wawasan baru tentang pentingnya menjaga dan melestarikan budaya lokal.

,” dapat melihat langsung kekayaan budaya membuat mahasiswa semakin menghargai warisan leluhur, sementara interaksi dengan lingkungan dan cerita sejarah menegaskan betapa kayanya budaya Indonesia dan kegiatan ini memberikan pengalamanedukatif yang bermakna, mendorong semangat mahasiswa untuk aktif mempromosikan budaya lokal serta terus melestarikan warisan budaya di masa depan,” Paparnya.