Trenggalek, Jawa Timur, pilarsumsel.com –
Bertempat di Ruang Paviliun Pendopo Manggala Praja Nugraha, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin dan PT. Concentric Industries Indonesia tanda tangani MoU kerjasama pengelolaan sampah di daerahnya menjadi listrik.
Berbatas waktu satu tahun, sejak ditandatangani oleh keduanya, PT. Concentric Industries Indonesia diharapkan bisa memenuhi persyaratan administrasi yang dibutuhkan untuk melaju ke tahap penandatanganan kerjasama. Tentunya, sebelum melakukan penandatanganan kerjasama pengelolaan sampah, Mas Ipin ingin melihat langsung tekhnologi baru dari Amerika Serikat ini, apakah benar-benar bisa mendukung mewujudkan Kabupaten Trenggalek Net Zero Karbon.
Artinya, dalam pengolahan sampah menjadi listrik itu, nantinya tidak menimbulkan residu efek gas rumah kaca. Pemicu pemanasan global yang bertentangan dengan cita-cita Net Zero Karbon, dan benar-benar ramah lingkungan.
“Agenda hari ini, kita pertemuan dengan salah satu perusahaan yang membawa tekhnologi dari Amerika untuk pengolahan sampah. Masih tahapan MoU, kita belum tahu dan kita lihat kedepan. Jangka waktu satu tahun ini, apakah mereka benar-benar serius untuk membawa Waste Management Solution di sini,” kata Bupati Trenggalek usai penandatanganan MoU dengan PT. Concentric Industries Indonesia, Kamis (30/1/2025).
Tapi, dalam jangka waktu itu, kita terbuka kepada siapapun mitra. Khususnya, kepada yang bisa mewujudkan Visi Net Zero Karbon. Untuk melakukan aktivitas investasi atau kolaborasi untuk pengelolaan sampah, baik Waste atau Water Waste (sampah pasar atau sampah cair) semuanya. Monggo, kita masih terbuka.
Satu yang kita tekankan adalah tidak ada residu sampingan yang membahayakan. Termasuk juga nanti akan kita check, apakah nanti ada efek gas rumah kaca sebelum diterapkan suatu tekhnologi. Itu juga bisa turun atau tidak.
Kemudian nanti reproduksinya nanti bisa untuk Agriculture. Atau bisa mem-Purifier air menjadi lebih bersih dan sebagainya. Nanti ini kita lihat, sekarang ini kita masih MoU dan belum tahu seserius apa. Kalau tadi prinsipnya dari Seattle sudah datang dan mungkin serius. Tapi nanti mereka kan masih Set Visit dan segala macam.
“Harapannya, kita bisa deal, karena seluruh masyarakat juga membutuhkan persampahan ini,” tandasnya.
Asep Nugraha Presdir PT. Concentric Industries Indonesia saat mendampingi Luke Aaron Burgher Perwakilan PT Concentric Industries AS, mengatakan, misinya ke Trenggalek karena sudah punya anak perusahaan di Indonesia dan ingin mengelola sampah di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Trenggalek menjadi listrik Waste to Energy.
“Kemudian, ada tambahan-tambahan produksi yang kami kerjasamakan dengan Pemda. Jadi bukan hanya listrik yang akan kami hasilkan, akan tetapi juga berupa pupuk. Kemudian lagi, air bersih 3 juta liter/ hari,” kata Asep.
Terus juga, sambungnya menambahkan, “Aquaponik dan Hidroponik, kemudian juga data center (Wifi). Ini juga nanti bisa kita kerjasamakan dengan Pemda,” imbuhnya.
Menurut Asep kapasitas pembangkit listrik tenaga sampah yang dikerjasamakan dengan Pemkab Trenggalek nantinya bisa berkapasitas 15 Mega Watt dengan 150 ton/hari sampah. “Kalau sampahnya itu 300 ton, maka kita bisa menghasilkan 30 Mega Watt,” tegasnya.
Setelah menandatangani MoU dengan Pemkab Trenggalek, PT. Concentric Industries Indonesia akan segera melengkapi segala administrasi yang terutama berkaitan dengan tekhnis seperti DED, Visibilitas Study, dan yang lainnya. “Setelah itu siap, kita akan melangkah kepada Perjanjian Kerjasama (PKS),” tambah Asep.
Untuk melakukan kegiatannya, PT. Concentric Industries Indonesia membutuhkan lahan kurang lebih 10 hektar untuk sarana produk pembangkit listrik tenaga sampah maupun produk usaha lainnya.
Ditanya target kapan terealisasi, Asep menyampaikan “kalau kami berharap bisa segera mungkin. Untuk MoU ini jangka waktunya 1 tahun. Akan tetapi, bila kita sanggup melakukan dalam 3 bulan, maka perjanjian kerjasama itu bisa kita lakukan 3 bulan kemudian. Dan
[30/1, 23.29] Budi Gareng TR: ….Dan setelah melakukan PKS, maka kita akan bergerak langsung melakukan persiapan-persiapan project,” tutupnya.
(bud)