LUBUKLINGGAU-Wakil Wali Kota Lubuklinggau, H Sulaiman Kohar menghadiri rapat koordinasi dalam rangka percepatan pelaksanaan vaksinasi di Kota Lubuklinggau yang dilaksanakan oleh Polres Lubuklinggau, di Aula Bag Opa Polres Lubuklinggau.
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Nuryono menyebutkan di Provinsi Sumsel sendiri berdasarkan arahan Kapolda Sumsel, dari 34 provinsi, Sumsel berada di posisi 23 capaian vaksinasinya. “Artinya, kita Lubuklinggau berpartisipasi dalam vaksinasi dari 17 Kabupaten/Kota di Sumsel,” katanya.
Dia mengatakan hal ini sebagai evaluasi bersama bahwa saat ini masyarakat tidak lagi berbondong-bondong ingin divaksin. Di Lubuklinggau masih sekitar 100.000 orang belum divaksin.
“Akhirnya bagaimana strategi kita untuk memberikan vaksin kepada masyarakat yang masih tersisa sebanyak 100 ribu itu,” kata dia. “Kita harus jemput bola, kalau kita diam saja menunggu sampai kapan tidak akan selesai. Kami dari Polres coba membuka di mall, dengan harapan mereka yang takut masuk mall belum divaksin, akan mau. Di mall, target 100 orang, namun jarang memenuhi target. Evaluasi kami, ini msih sangat kurang untuk bisa menghabiskan vaksin yang ada,” papar AKBP Nuryono
Sementara, Wakil Wali Kota Lubuklinggau, H Sulaiman Kohar mengatakan harus pro aktif untuk turun langsung ke masyarakat dalam memberikan vaksin. Seperti beberapa program bersama Polres dalam melaksanakan vaksin.
“Artinya kita yang harus aktif, bagaimana sistemnya tadi dirumuskan, silahkan. Saran saya, kita harus pro aktif ke masyarakat. Kami dari Pemkot Lubuklinggau mengucapkan terima kasih kepada Polres dalam program vaksinasi. Kalau bisa, pelaksanaannya nanti harus ada target perhari maupun perminggu,” bebernya.
Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau, Darlela, mengatakan untuk sekolah saat ini belum mencapai 50 persen, kendala di lapangan waktu itu masih sekolah daring 50 persen siswa.
“Banyak alasan diantaranya, orang tua tidak menyuruh anaknya untuk di vaksin. Mungkin, kalau Polres yang turun kami yakin cepat mencapai target. Kemudian diseluruh kecamatan juga masih banyak yang belum vaksin,” ujarnya. Bagusnya, diselesaikan satu persatu wilayah. Misal, kalau belum 90 persen, belum berpindah kecamatan,” pungkasnya.(*)