Aplikasi Bidan Desa Dinkes Tulungagung, Hantarkan Desa Macanbang Jadi Pilot Project Desa Siaga Bencana, Peduli KIA

Berita, Jawa Timur446 Dilihat

 

Tulungagung PILAR SUMSEL- Dinas kesehatan (Dinkes) Tulungagung mempunyai beberapa aplikasi yang ada di Desa yang berkaitan dengan ibu Hamil salah satunya adalah aplikasi Bidan Desa. Dengan aplikasi Bidan Desa, Ibu hamil bisa dengan mudah dan cepat untuk memeriksakan kandungannya ke bidan manapun di Tulungagung.

Aplikasi Bidan Desa sudah diterapkan di Desa Macanbang Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung, sehingga menghantarkan Desa tersebut ditetapkan sebagai Pilot Project Desa Siaga Bencana, Peduli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), di Kabupaten Tulungagung ada beberapa bahan pilot Project nasional terutama dalam penanganan Stunting.

Kepala Dinkes Tulungagung Kasil Rohmat mengatakan, Desa Macanbang saat ini menjadi pilot project yang nantinya akan dijadikan modeling untuk penanganan stunting di tingkat Nasional.

Penanganan stunting yang dimaksud, diantaranya peduli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan di Provinsi Jawa Timur ada 3 Kabupaten yaitu Tulungagung, Magetan dan Blitar.

Untuk mendukung itu, Dinkes Tulungagung telah mengeluarkan aplikasi bidan Desa, yang mana warga Desa Macanbang yang sedang hamil bisa diperiksa kandungannya di manapun.

“Dari situ aplikasi itu, bidan desa harus melakukan kunjungan kerumah ibu hamil tersebut untuk memeriksanya sesuai dengan acuan Kemenkes. Begitu juga dengan penyakit-penyakit yang lain seperti hipertensi, diabet, strooke, TBC, HIV otomatis masuk ke aplikasi itu, by name by address,” kata Kasil Rohmat, usai mendampingi Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin. Kamis (23/6/2022).

Dalam periode kehamilan, lanjutnya, minimal diperiksa 6 kali dan itu harus dikunjungi. Para perawat atau bidan desa harus mengunjungi ke rumah-rumah untuk melakukan upaya preventif dan pre-emtif.

Dia mencontohkan, seumpama ada warga yang kena diabetes atau teridentifikasi diabetes, bidan atau perawat Desa bisa memberikan pemahaman, keluarga harus melakukan apa, yang menderita sakit harus bersikap bagaimana, agar semuanya bisa mengawasi.

“Kalau yang dikasih tahu yang sakit saja, tidak ada kontrol keluarga, lingkungan nanti bisa seenaknya,” terangnya.

Kasil menambahkan, terkait dengan pengelolaan aplikasi itu, Dinkes Tulungagung telah bekerjasama dengan Habibie Center dibawah pengawasan Profesor Damayanti untuk program stunting. Artinya, masalah stunting juga masuk ke aplikasi itu, sehingga dimanapun juga dimasukkan ke google form otomatis masuk ke sini sampai ke Kemenkes.

“Prosentase stunting di Jawa timur, Kabupaten Tulungagung termasuk yang paling rendah. Karena kita memang konsen disitu, mulai periksa, dideteksi di posyandu nanti dirujuk ke puskesmas sampai ke RS dr. Iskak. Nanti di RS dr. Iskak juga dapat resep, susu dan itu gratis,” ungkapnya.

Sekedar informasi, Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur, Arumi Bachsin melakukan kunjungan di Desa Macanbang Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung dalam rangka peninjauan pelaksanaan kegiatan Pilot Projeck Desa Tanggap Bencana Peduli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang digelar di aula Sunan Kuning, Desa Macanbang Kecamatan Gondang, usai kunjungan kerjanya di Desa Kendalbulur, Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung.

Dalam kunjungannya, Arumi Bachsin didamping Ketua TP PKK kabupaten Tulungagung, Siyuk Rihayati Maryoto Birowo, dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung untuk meninjau titik-titik lokasi pelaksanaan kegiatan Pilot project.

Ditetapkannya Desa Macanbang sebagai pilot project Desa Tanggap Bencana Peduli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) diharapkan bisa terus dikembangkan, sehingga kedepannya dapat direplikasi di desa lainnya di Kabupaten Tulungagung.(gun)