KOPI, Lubuklinggau – Ketua KONI Kabupaten Musi Rawas, H Azhari, ST dan juga selaku Owener Tasamura Team sampaikan materi pada kegiatan seminar nasional industri olahraga dengan mengusung tema “Pengembangan Pembangunan Sport Industry di Masa Pandemi Covid-19 dalam Upaya Menciptakan Peluang Usaha”.
Kegiatan yang diadakan oleh Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi itu berlangsung di aula Embun Semibar STKIP PGRI Kota Lubuklinggau, Kamis (10/06/2021).
Hadir juga dalam acara tersebut sebagai pemateri, Sri Wahyuni, ST, M.Sc selaku Asisten Deputi Industri dan Promosi Olahraga Kemenpora RI (secara virtual), H Hendri Zainuddin, S.Ag, SH selaku Ketua KONI Provinsi Sumatera Selatan dalam hal ini diwakili oleh Suparman Roman selaku Sekretaris Umum KONI Sumsel, DR Sandey Tantra Paramitha, S.Si, M.Pd selaku Ketua Forum Doktor Muda Indonesia Provinsi Jawa Barat, Subandri selaku Ketua KONI Kabupaten Muratara, H Bambang Rubianto selaku Ketua KONI Lubuklinggau yang diwakili oleh Febri Habibi Asril, SE selaku Sekretaris KONI Kota Lubuklinggau.
Kegiatan seminar ini diikuti oleh 450 peserta dari kalangan umum dan 200 peserta dari mahasiswa, secara online dan offline.
Dalam arahannya H Azhari, ST mengatakan kalangan muda harus mampu bersaing dan berinovasi terutama dibidang industri olahraga. Namun demikian, untuk meningkatkan industri olahraga juga merupakan tanggung jawab kita bersama. Kita memiliki penduduk yang besar, didukung infrastruktur yang baik seharusnya dengan modal tersebut industri kita bisa lebih maju.
Menurut Azhari sudah saatnya kita memanfaatkan teknologi cyber untuk meningkatkan industri olahraga. Guru adalah penunjang utama dalam mengembangkan industri olahraga. Pemerintah sangat mendukung kegiatan ini karena merupakan salah satu upaya menciptakan SDM unggul, berakhlak, berkebribadian baik dan berkatakter.
Yang menjadi pertanyaan adalah sambung Azhari, apa yang harus dilakukan dalam mengembangkan industri olahraga? Kita mempunyai banyak SDM dan pasar, tetapi bagaimana cara kita memanfaatkan SDM dan juga pasar. Oleh karena itu pasar-pasar harus diisi dengan barang berkualitas agar industri kita berkembang. Kita punya rasa kesatuan yang tinggi, inilah cara kita untuk bersaing di era globalisasi.
“Harus disadari level kita adalah meniru, maka dari itu kita cari bagaimana cara kita bersaing. Industri olahraga harus dimanfaatkan dengan baik dengan memanfaatkan barang dan jasa,” jelas Azhari.
Banyak hal yang bisa dilakukan dan menjadi Sport Industry, seperti contoh dengan mengadakan event seperti Road Race, Sepak Bola, Futsal, dan event-event olahraga lainnya, disana dapat menjadi pundi-pundi penghasilan seperti pedagang makanan dan minuman, hotel, dan juga bisa dapat dari persentasi tiket penonton.
“Dari hobi olahraga jelas bisa menghasilkan, hobi balap contohnya bisa membuka bengkel, dari segi pariwisata dari olahraga arung jeram contohnya bisa menjadi probid wisata air turis yang berkunjung, bisa juga dari segi konveksi baju seragam olahraga, dan masih banyak lagi peluang sport industri lainnya,” papar Azhari.
Memang dalam kondisi pandemi Covid-19 penggiat olahraga sangat dibatasi, dan tidak dapat berbuat banyak hal seperti mengadakan event-event.
“Akan tetapi kondisi Pandemi Covid-19 bukan menjadi penghalang jika penggiat olahraga itu mempunyai niat, kita masih bisa menciptakan sport industri, seperti membuat produk-produk olahraga,” pungkas Azhari. (NOFI)