MURATARA-Ratusan massa yang tergabung dari Desa Remban dan Karang Karang Anyar mendatangi KPU Muratara. Mereka melakukan aksi demo lantaran banyak kecurangan dalam Pemiliha Kepala Daerah (Pilkada). Massa menuntut KPU Muratara supaya membuat surat pernyataan menolak hasil pemilu dan digelar pemilihan ulang. Untung saja, Personel Polres Muratara dibantu Brimod Polda Sumse yang dipimpin langsung Kabag Ops Kompol Dedi Rahmat Hidayat dibantu Kasat Samapta Polres Muratara,KBO Sat Samapta Polres Muratara,KBO Sat Binmas Polres Muratara
Dan Instruktur Dalmas dari Personel Batalyon B Sat Brimob Polda Sumsel berhasil mengendalikan pengamanan saat massa semakin anarkis. Akhirnya, kondisi keamanan kembali kondusif.
Hal itu terungkap saat
Latihan Simulasi Pengendalian Massa (Dalmas) dalam rangka kesiapan Pengamanan Pilkada Tahun 2024 Kab. Muratara, Selasa, 4 Juni 2024 Pukul : 08.00 s.d 14.00 Wib di Lapangan Apel Polres Muratara.
Kapolres Muratara AKBP Koko Arianto melalui Kabag Ops Kompol Dedi Rahmat Hidayat mengatakan, pihaknya melaksanaan Latihan Pengendalian Massa (Dalmas) dalam rangka kesiapan Pengamanan Pilkada Tahun 2024 Kab.
“Latihan Pengendalian Massa (Dalmas) dalam rangka kesiapan Pengamanan Pilkada Tahun 2024 Kab. Muratara dan selesai pada pukul 12.00 Wib yang berlangsung dalam keadaan aman, tertib dan lancar,” ungkap Kabag Ops pada pilarsumsel.
Mengenai skenario pengendalian pengamanan, diumpamakan massa dari Desa Remban dan Desa Karang Anyar mendesak agar kpu muratara melakukan pemilihan ulang dikarenakan banyaknya kecurangan yang dilakukan oleh tim sukses cabub/cawabub dan meminta ketua kpu muratara agar hadir dan membuat pernyataan tertulis tidak menerima hasil pilkada. “Massa sekitar 100 orang mendatangi kantor KPU, setelah dilakukan tindakan pencegahan dan himbauan dari Tim negosiator Polres Muratara yang terdiri dari kasat binmas dan anggota serta polwan Polres Muratara,” jelas mantan Kasat Reskrim Polres Muratara.
Namun, kata Kompol Dedi Rahmat Hidayat, massa tetap tidak terbendung dan bertambah ramai, sehingga dilakukan lintas ganti dari Dalmas awal ke Dalmas lanjut karena sudah dinyatakan oleh Kapolres Muratara situasi dalam keadaan kuning.
“Saya intruksikan kasat Samapta agar dilakukan lintas ganti ke dalmas lanjut dengan menggunakan Tameng Dalmas, Tongkat Dalmas dan pelindung body,” ujarnya.
Setelah itu massa melakukan pelemparan ke arah pasukan Dalmas, atas perintah Kapolres Muratara dan disampaikan melalui Kabag ops untuk Dalmas Lanjut mendesak maju kedepan agar massa dapat dibubarkan dipecah supaya situasi bisa dikendalikan oleh peleton Dalmas lanjut, setelah dilakukan pendesakan untuk membubarkan massa, pleton dalmas lanjut berhasil memecah massa dan berhasil membubarkan massa, sehingga situasi yang tadinya kuning sudah menjadi hijau kembali, “Kapolres Muratara memerintahkan seluruh anggota utk konsolidasi dan kembali ke Mapolres Muratara. karena situasi sudah dinyatakan kondusif,” pungkasnya. (*)