BPBD Warning Pemukiman di Bantaran Sungai

Berita550 Dilihat

EMPAT LAWANG, pilarsumsel.com –Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memberikan Warning (peringatan) hujan yang melanda Kabupaten Empat Lawang yang terjadi hampir tiap hari. Khususnya warga yang rumahnya berada di pemukiman di wilayah bantaran sungai.

Hal inilah yang dikemukakan Kepala BPBD Empat Lawang, Sahrial Podril. Dirinya mengaku, masih banyak pemukiman rumah warga yang berada di wilayah bantaran sungai.

Baca Juga : 

Selangkah Lagi, Dewan Pengupahan Dibentuk

“Kita mengimbau kepada warga Kabupaten Empat Lawang yang rumahnya berada di wilayah bantaran sungai untuk waspada mengingat curah hujan yang tinggi saat ini,” kata Sarial Podril, Rabu (12/1/2022).

Tidak hanya itu saja, selain mengingatkan warga yang berada di wilayah bantaran sungai, dirinya juga mengimbau agar waspada terhadap longsor.

Baca Juga : 

Warga Empat Lawang Butuh Perhatian Pemprov Sumsel

“Empat Lawang ini masuk dalam peta rawan bencana. Seperti longsor dan banjir. Oleh sebab itulah, kita harus selalu waspada dan waspada. Dan kita dari BPBD Empat Lawang selalu stand by 24 jam,” tandasnya.

Tambahan informasi,  solusi Bagi Penanganan Bantaran Sungai

Banjir biasa disebutsebagai bencana alam. Menurut Dirjen Sumber Daya Air Basoeki Hadimoeljono,bencana alam terdiri dari dua sebab antara lain pertama, bencana yangbenar-benar disebabkan alam seperti tanah longsor karena gejala alam.Kedua, bencana sebagai dampak dari budidaya manusia salah satunya adalah banjir.Banjir adalah debit ekstrim dari suatu sungai. Jika normal berarti bukanbanjir. Namun, bila sudah di atas normal dinamakan debit banjir. Yang kitarasakan saat ini adalah dampak dari banjir yan menggenangi daerah-daerah di luarpalung sungai. Jika banjir masih di dalam palung sungai dinamakan banjir ataudebit banjir,kata Basoeki di Jakarta (25/1). Yang terjadi sekarang ini, terutama di Jakarta, adalah dampak dari debit banjir yangekstrim ke permukiman di sekitarnya.

 

Dalampenanganan banjir, lanjut Basoeki dikenal Tata Ruang Wilayah Sungai yaitu satuan wilayah sungai, misalnya di SungaiCiliwung dari hulu ke hilir dalam bentuk memanjang. Untuk penampang melintangada palung sungai yang terdapat di dataran banjir. Sekarang ini dataran banjir banyak dipakai untuk permukiman masyarakat. Sebenarnya dataran banjiradalah jalan lewatnya air saat musim hujan karena adanya debit ekstrim banjiryang lebih tinggi dari debit normalnya. Basoeki mengatakan, bukan berarti bantaranbanjir tidak boleh digunakan untuk kegiatan apapun. Dataran banjir dapat dipakaiuntuk kegiatan yang tidak menggangu aliran sungai saat musim hujan, misalnyatanaman semusim, kegiatan olah raga yang tidak memerlukan gedung atau out doorsport seperti lapangan volly, badminton yang tidak menggangu aliran sungai saatmusim hujan.

Dalam mengendalikan banjir ada tiga hal yang perlu diperhatikan yaitumengalirkan debit banjir jauh dari permukiman, permukiman harus menjauhi banjir,serta para pemukim yang dekat dengan resiko banjir harus bisa mengetahuikarakteristik banjir sehingga bisa menyesuaikan dengan banjir. Hidup harmonisdengan banjir,kata Basoeki. Salah satu cara adalah dengan rumah panggung.Banyak cara rekayasa teknis untuk mengatur bantaran sehingga dapat menjadipermukiman yang selamat dan manusiawi untuk para pemukim. Basoeki menegaskan jangandiartikan mengatur bantaran harus menggusur. Persepsi demikian harus dihilangkan.Yang harus harus dilakukan adalah mengatur agar meminimalkan palungsungai untuk mewadahi debit banjir itu. “Solusi tersebut bukan jangka waktu lamadan bukan hanya di lakukan di Jakarta tapi di kota-kota besar diIndonesia,”kata Basoeki.Untuk itu, masyarakat diajak dialog dan mendesain sendiri seperti yang dilakukandi Bidara Cina. Salah satu yang efektif rumah harus panggung dan rumah susunasal mereka setuju sesuai dengan kemampuan mereka sendiri. Untuk mencegah banjir,apapun yang dilakukan pemerintah tidak akan efektif kalau tidak ada perilakumanusia yang berubah. (frz/kemetrian PUPR)