EMPAT LAWANG – Mengawali ngantor pada hari pertama, sejak dinyatakan sembuh dari COVID-19, Bupati Empat Lawang, H Joncik Muhammad membuka kegiatan lomba budaya dan simposium budaya, yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Empat Lawang, di aula Hotel Kito Tebing Tinggi, Kamis (3/12).
Kepada wartawan usai membuka kegiatan tersebut, Bupati H Joncik Muhammad beraharap, dengan adanya simposium ini, akan muncul pemikiran-pemikiran, pendapat-pendapat tentang budaya dan sejarah yang memang benar fakta sesungguhnya tentang Empat Lawang, yang nanti dibukukan untuk menjadi pedoman masyarakat di kabupaten ini.
Terkait keluhan pemilik hiburan orgen tunggal terhadap larangan manggung dalam rangka memutus rantai penyebaran virus corona, dia mengaku memahami dampak ekonomi yang dialami para pemilik hiburan orgen tunggal dampak dari larangan itu.
Disampaikannya, jika trafik penularan COVID-19 mulai melandai, pastinya larangan penggunaan orgen tunggal dalam acara hajatan dan acara sosial lain di tengah masyarakat akan dibuka kembali. Namun saat ini kata dia, kodisi angka kasus COVID-19, itu masih terus naik tajam.
“Daerah sekitar kita, itu masih tetap memberlakukan aturan yang ketat, demi menahan laju angka penularan COVID-19. Masa kita memperlonggar, hanya karena kepentingan ekonomi,” ujar H Joncik.
Kepentingan ekonomi sebut dia, bukan berarti diabaikan karena juga penting. Namun sebut dia, kepentingan ekonomi harus diatas kepentingan melindungi nyawa masyarakat di kabupaten ini, karena nyawa lebih penting.
“Memang mestinya (antara kepentingan melindungi nyawa masyarakat dengan kepentingan ekonomi), berjalan berirngan, karenanya saya akan mengundang mereka (para pemilik hiburan orgen tunggal) untuk membahas bersama masalah ini,” ungkapnya.
Disampaikannya, dijadawalkan pada minggu depan pihaknya akan mengundang unsur Forkompimda, organisasi masyarakat seperti NU dan Muhammadiyah, termasuk pengusaha orgen tunggal, untuk membicarakan masalah ini, mana yang terbaik.
“Kalau memang harus ada pospay (bantuan keungan), mari kita masukan. Kalau ekonomi mereka memang sudah dibawah dan mereka kebetulan tinggal di desa, saya akan minta kades masukan BLT untuk mereka,” imbuhnya.
Kalau tidak memang seperti itu, sambung H Joncik, dia meminta para pegusaha orgen tunggal untuk bersabar, hingga kondisi pandemi COVID-19, benar-benar aman.
“Jangankan pengusaha orgen tunggal yang kita ketahui pengusaha entertaint yang terdampak, saat ini seluruh Indonesia bahkam seluruh dunia semuanya pasti terdampak. Karena itu, kesimpulan akhirnya kita akan evaluasi penanganan COVID-19 bersama-sama,” tukasnya. (frz)