Bupati : Jangan Tergiur Janji Manis Menjadikan PNS

Jawa Timur486 Dilihat

pilarsumsel.com Trenggalek – Seleksi ASN (CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak non Guru) formasi 2021 Kabupaten Trenggalek memasuki tahap Seleksi Kompetensi Dasar (SKD). Meninjau kegiatan ini Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin berpesan kepada peserta untuk tidak meniatkan mencari pekerjaan.

Diharapkan olehnya mengikuti seleksi ASN ini untuk diniatkan mengamalkan ilmu yang dimiliki, sehingga apa yang dikerjakan bermanfaat dan menjadi ladang ibadah.

“Jangan diniatkan mencari pekerjaan, melainkan niatkan untuk mengamalkan ilmu yang dimiliki,” ungkap Bupati Arifin saat meninjau kegiatan ini, Rabu (6/10/2021).

Yang diterima lanjutnya menyampaikan pesannya. “Saya minta mengabdikan diri dengan baik. Sedangkan yang belum diterima jangan bekecil hati, karena mungkin ada kesuksesan di tempat lain,” imbuh beliau.

Lebih lanjut mantan pengusaha peralatan rumah tangga ini menambahkan, “Terima kasih sudah meluangkan waktu dan berniat mengabdikan diri untuk Pemkab Trenggalek. Di ingatkan juga olehnya, jangan tergiur janji manis bisa menjadikan ASN, pesannya. Jika tergiur maka saya meragukan kerja kalian,” tutup Bupati Arifin dalam kegiatan itu.

Sedangkan Eko Juniati, Kepala Badan Kepegawaian (BKD) Trenggalek, menambahkan, “saat ini kita melaksanakan seleksi CAT SKD untuk ASN (CPNS dan PPPK non guru) formasi tahun 2021. Tahun ini kita ada formasi untuk CPNS sebanyak 254 orang, kemudian PPPK non guru sebanyak 160 orang,” ungkapnya.

Rencananya kegiatan ini digelar selama 6 hari mulai tanggal 6 hingga 11 Oktober 2021 nanti. “Untuk SKD sendiri bertempat di Hotel Crown Tulungagung, sesuai dengan keputusan BKN regional Surabaya,” ungkap mantan Sekretaris Dinas Pendidikan ini menegaskan alasan kenapa SKD ini digelar di Tulungagung.

Proses SKD tahun ini sedikit lebih lama lanjut salah satu pejabat tinggi pratama perempuan Trenggalek itu dibanding SKD formasi tahun 2019 lalu. Dirinya menjelaskan “prosesnya tidak sama dibandingkan dengan tahun kemarin, karena prosesnya dilaksanakan belum masa pandemi. Sehingga perhari bisa 5 sesi. Sedangkan dimasa pandemi kita dibatasi maksimal hanya 3 sesi. Per sesinya sendiri itu 200 orang, sehingga 1 hari kita hanya menyeleksi 600 orang,” terangnya.

Dijelaskan juga olahnya, “yang sudah mendaftar masuk ke seleksi SKD ini, CPNS-nya ada 2.460 orang. Kemudian PPPK non guru 279 orang.”

Hari ini, hari pertama sesi 1 dari 200 peserta yang dijadwalkan, hadir 168 peserta. 32 peserta tidak hadir. Sesi 2 yang hadir 186 orang dan tidak hadir 14 orang. Sedangkan yang sesi 3 hadir 192 orang, tidak hadir 8 orang, tandasnya.

(bud)