Bupati Trenggalek Kembali Gelar Sonjo Pendopo

Berita, Jawa Timur440 Dilihat

 

pilarsumsel.com Trenggalek, Jawa Timur – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin kembali menggelar sonjo pendopo. Kegiatan ini ditujukan untuk membuka tali silaturahim antara warga Trenggalek dengan kepala daerahnya.

Selain itu, kegiatan ini juga ditujukan untuk bisa mendengarkan keluh kesah serta juga saran masukan dari warga masyarakat.

Dengan begitu, kepala daerah yang akrab disapa Gus Ipin itu menjadi tahu apa yang lebih dibutuhkan oleh masyarakatnya.

Dengan sonjo pendopo, kepala daerah muda ini mencoba membuka sekat antara kepala daerah dan warganya.

Kegiatan sonjo pendopo sendiri, digelar setiap hari Jum’at setelah kegiatan Shalat Jum’at.

Asisten Sekda dan Staf Ahli Bupati juga dilibatkan, sehingga juga mendengarkan keluh kesah, saran, dan masukan dari masyarakat.

Menggelar acara sonjo pendopo tersebut, Bupati Trenggalek ingin kegiatan menerima tamu ini tidak mengganggu rutinitas kerjanya.

“Saya membuka sonjo pendopo lagi karena bila tamunya datang pada hari kerja, takutnya mengganggu kerja-kerja rutin. Kemudian, yang tidak tahu kontak saya, terus tidak janjian, saya buatkan waktu hari Jum’at ini, untuk beraudiensi,” ucapnya menjelaskan.

Beberapa orang dan perwakilan kelompok masyarakat yang datang dalam kegiatan sonjo pendopo itu, Jum’at (13/5/2022).

Mulai dari warga individu, perwakilan ODGJ, LMDH, disabilitas, dan juga beberapa kelompok masyarakat lainnya.

Seperti Aby, tokoh nelayan asal Kecamatan Watulimo yang datang dalam kegiatan sonjo pendopo untuk berkoordinasi terkait dengan kegiatan labuh laut larung sembonyo, yang rencananya akan digelar pada bulan Juni nanti.

“Kami datang untuk istilahnya beraudiensi terkait dengan labuh laut larung sembonyo,” ucap tokoh nelayan tersebut bersama beberapa nelayan lainnya.

Rencananya, lanjut tokoh nelayan yang merupakan purna PPL Pertanian itu, “para nelayan ingin kegiatan sembonyo bisa digelar seperti sebelum adanya Pandemi Covid 19,” sambungnya menambahkan.

Labuh laut larung sembonyo sendiri, merupakan perwujudan rasa syukur para nelayan atas hasil tangkapan ikan yang diperoleh.

“Awal tahun, kami bersyukur hasil tangkapan ikan baik, semoga setelah labuh laut nanti hasil tangkapan nelayan semakin baik,” tandasnya.

(bud)