MUBA– Menjadi sejarah baru, komitmen dari pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin untuk menargetkan turun satu digit angka kemiskinan dicapai sesuai target yang telah diharapkan.
Dengan penurunan persentase penduduk miskin pada tahun 2025 ini, dari angka 12.88 % menjadi 9.97 % berapa di posisi tengah yang mematahkan stigma buruk yang telah melekat selama lebih dari 20 tahun. Bukan hanya keluar dari predikat salah satu Kabupaten termiskin di Provinsi Sumatera Selatan, dengan persentase penduduk miskin satu digit, untuk pertama kalinya persentase penduduk miskin di Kabupaten Muba lebih rendah dari pada persentase penduduk miskin di Provinsi Sumatera Selatan.
Bupati Muba H M Toha Tohet SH mengatakan, pencapaian atas penurunan satu digit angka kemiskinan di Kabupaten Muba tentunya merupakan komitmen dan upaya yang secara konsisten telah dilakukan oleh Pemkab.
Program intervensi kemiskinan yang dilakukan oleh Pemkab Muba telah menyebabkan peningkatan kesejahteraan penduduk miskin dan penduduk rentan miskin di sekitar garis kemiskinan. Program intervensi kemiskinan ini juga telah berorientasi pada langkah-langkah percepatan penanggulangan kemiskinan yang dikeluarkan Tim Nasional Percepatan Penanggulan Kemiskinan (TNP2K). Menurut TNP2K, untuk menanggulangi kemiskinan secara efektif, diperlukan program intervensi yang beragam (Multiple Interventions).
Adapun program tersebut berupa,
1. Stabilitas harga komoditas konsumsi orang miskin. Melakukan rapat TPID dan program Desa cantik serta melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga barang pokok ketika terjadi lonjakan harga.
2. Menurunkan beban pengeluaran, seperti menyalurkan Bantuan Tunai (Bantu Umak), Bantuan Permakanan Penduduk Rentan (Bakul Nasi) dan Jaminan Sosial Jamkesda.
3. Meningkatkan pendapatan melalui program Pemberdayaan Disabilitas dan Lansia (Pedas Nia), KUBE/UEP, Program Keluarga Maju (PKM) dan Program Jaminan Ketenagakerjaan (Pakai Kelambu).
4. Meminimalkan wilayah kantong kemiskinan. Peningkatan akses layanan dasar seperti Jamkesda pembangunan infrastruktur, perbaikan kualitas perumahan (bedah rumah) dan peralihan listrik dari MEP ke PLN pada tahun 2024 dan 2025.
“Alhamdulillah kita sangat bersyukur atas capaian ini, semoga kedepannya kita bisa memiliki motivasi yang sama untuk terus melakukan penurunan, memberikan kesejahteraan yang merata bagi masyarakat Muba,” tuturnya.
Menurut data yang disampaikan oleh Kepala BPS Kabupaten Muba Trio Wira Dharma SST MM, Kabupaten Muba telah kembali mencatatkan penurunan level kemiskinan yang lebih tajam dibandingkan dengan tahun 2024. Pada tahun 2025, BPS mencatat terjadi penurunan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Musi Banyuasin sebesar 19.333 jiwa atau sekitar 2,91 persen poin.
“Penurunan ini merupakan penurunan terbesar kedua di antara Kabupaten/Kota di Pulau Sumatera dan kedelapan secara Nasional,” bebernya.
Sementara, Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Masyarakat Setda Muba Ardiansyah SE MM PhD CMA, juga mengungkapkan hal yang sama bahwasanya sangat bangga atas pencapaian yang telah didapatkan Pemkab Muba yang sudah berhasil menurunkan angka kemiskinan di Muba menjadi satu digit.
Dikatakannya, “Selain program intervensi kemiskinan yang masif, turunnya tingkat kemiskinan Kabupaten Muba juga didukung kondisi ekonomi makro yang stabil, terlihat dari pertumbuhan ekonomi Kabupaten Muba yang baik pada triwulan I 2025 dan tidak terjadi peningkatan harga barang secara signifikan (inflasi) pada periode 2024 – 2025,”tandasnya.
Turut hadir pada kesempatan ini, Plt. Kepala Dinas Komunikasi & Informatika Daud Amri SH, Kepala Bagian Protokol & Komunikasi Pimpinan M. Agung Perdana SSTP MSi, beserta jajaran dari BPS Kabupaten Musi Banyuasin.(DS)