Dipakai 3 Hari Jebol, Anggaran Seragam Atlit Porprov Musi Rawas Patut Dipertanyakan

Utama488 Dilihat

 

MUSI RAWAS – Pemerintah kabupaten Musi Rawas melalui Dinas Pemuda & Olahraga Raga (Dispora) tahun 2021 menganggarkan dana sebesar Rp. 3,6 Milyar (Tiga Milyar Enam Ratus Juta) Dana sebesar itu diperuntukkan kegiatan Pekan Olah Raga Provinsi ( Porprov), Pekan Olah Raga Daerah ( Popda) Serta Peparprov. Hal tersebut diungkapkan kepala dinas Pemuda & Olahraga kabupaten Musi Rawas Marsono didampingi Uteb selalu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) saat diwawancarai wartawa Jodanews. Com diruang kerjanya, Selasa, (1/12/21).

 

” Ya benar tahun ini dispora mendapat kucuran dana dari pemerintah kabupaten sebesar Rp. 3.6 Milyar untuk satu tahun anggaran untuk kegiatan Porprov, Popda serta Peparprov, seperti pengadaan pakaian atlet, official, makan minum, penginapan, uang saku, “kata Marsono.

 

Lanjut Uteb mengatakan, dana tersebut berasal dari APBD induk dan perubahan. untuk dana APBD induk dianggarkan sebesar Rp. 2,2 Milyar ( Dua Milyar Dua Ratus Juta Rupiah) di APBD Perubahan dianggarkan sebesar Rp. 1,4 Milyar (Satu Milyar Empat Ratus Juta Rupiah) jadi total keseluruhan dari APBD Induk dan Perubahan Rp. 3,6 Milyar.

 

Saat ditanya Wartawan masalah dana pengadaan pakaian atlet yang diduga pantastis..? Marsono mengatakan, Masalah pengadaan pakaian atlet sudah kita lelang, dan dimenangkan oleh CV Moyan Jaya.

” Untuk dana anggaran pengadaan pakaian atlet dan Official seperti, Topi, Baju, Jaket, Traning, dan sepatu sebesar Rp. 405.000.000,- ( Empat Ratus Lima Juta Rupiah) dengan perincian 350 pakaian Atlit serta 100 pakaian untuk Official X harga pakaian atlit Rp. 900.000″kata Uteb.

 

Sementara itu ditempat yang sama, Marsono kepala dinas Pemuda & Olah Raga (Dispora) Saat ditanya wartawan banyaknya keluhan Atlit dan pelatih mengenai masalah Penginapan, uang saku, makan dan minum waktu acara Porprov ke-XIII di OKU Raya cuma dibayar separuh, Marsono membantah, Masalah penginapan dan makan minum untuk atlit dan pelatih kita hitung perkepala. contohnya kalau dalam satu cabor itu ada 15 atlit dan pelatih, ya kita hanya bisa memfasilitasi mereka cuma 1 kamar begitu juga makan minumnya.

 

” Untuk masalah penginapan setiap Cabor kita hitung perkepala, begitu juga makan minumnya. dan untuk uang saku atlit kita kasih 1 juta, dan untuk pelatih, 1,5 juta, serta untuk uang makan keberangkatan atlit dan Official kita kasih Rp. 25.000,- begitu juga kepulangan atlit dan Official kita kasih Rp. 25.000,- juga,”ungkap Marsono.

 

Ditempat yang berbeda Noviansyah Official angkat besi saat di mintai komentarnya masalah penginapan uang saku serta uang makan di jalan, dirinya mengatakan, untuk uang saku dan uang makan di jalan dirinya beserta atlit saya, sudah dikasih pihak dispora. dan mengenai penginapan dirinya agak kecewa, karna atlit saya angkat besi ada 4 orang, 2 putra dan 2 putri termasuk Official 2 orang.

” Seharusnya pihak dispora kasih kamar untuk kami 3 buah, karna disana ada atlit ceweknya, ternyata dari dispora cuma dikasih 1 kamar untuk 6 orang,”ungkap Novi. seraya menambahkan, masalah makan minum untuk kepergiannya kami dikasih, tapi waktu pulangnya, kami tidak dikasih oleh pihak dispora,” jelas Novi.

 

Hal yang sama diungkapkan Wawan Official Wodball, untuk masalah penginapan, alhamdulillah kami di kasih 5 kamar oleh pihak dispora, makan minum pulang pergi juga dikasih. tapi masalah pengadaan pakaian atlit, dirinya sangat menyayangkan, karna kualitasnya kurang.

” Untuk uang saku, makan minum atlit, Official serta penginapan kami, alhamdulillah aman, tapi yang saya sangat sesalkan masalah pengadaan pakaian, seperti, topi, jaket, baju, traning dan sepatu seperti kurang berkualitas, contohnya masalah sepatu, baru 3 hari di pakai oleh saya serta atlit saya sudah rusak dan jebol,” ungkap Wawan. Seraya menambahkan, menurut saya pengadaan pakaian/stel dengan harga senilai Rp. 900 ribu tersebut perlu dipertanyakan, itu tadi, sepatu yang saya pakai dan atlit saya baru 3 hari di pakai sudah rusak dan jebol,” ucap Wawan.

 

Hasil temuan wartawan di lapangan terjadi perbedaan yang menyolok, contohnya untuk penginapan atlit karate 13 orang cuma dapat 1 kamar, angkat besi 6 orang juga dapat 1 kamar, sedangkan atlit Wodball berjumlah 16 orang di kasih 5 kamar oleh pihak dispora.(Rilis SMSI SUMSEL)