Hajrat Meninggal dengan Usus Terburai, Polisi Dalami Kasusnya

Berita1060 Dilihat

PILARSUMSEL.COM– Polisi mendalami kasus perkelahian yang menewaskan Hajrat (20), warga Desa Harimau Tandang, Kecamatan Pemulutan Selatan, Ogan Ilir. Selain korban tewas ada dua orang lainnya yang terluka parah dan masih mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.

“Masih lidik di lapangan. Nanti kami kabari perkembangan selanjutnya,” ungkap Kapolres Ogan Ilir, AKBP Yusantiyo Sandhy singkat, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Sabtu (5/2) malam.

Sebelumnya, peristiwa berdarah tersebut terjadi Sabtu pagi tadi sekitar pukul 10.00 WIB di kebun sawit milik SMK Negeri 1, Desa Harimau Tandang.

Perkelahian bermula saat Solah (50), yang merupakan penjaga sekolah bersama kawan-kawannya sedang membersihkan kebun sawit dengan menggunakan alat parang dan jodos sawit. Kemudian, datang dua orang yaitu Dermawan (50) dan korban Hajrat (20) dengan membawa senjata tajam menghampiri tersangka Solah. Lalu, terjadi perkelahian antara Dermawan, Hajrat dengan tersangka dan kawan-kawannya.

Akibat perkelahian tersebut, korban Hajrat meninggal dunia di lokasi kejadian dengan kondisi usus terburai. Dan untuk dua orang lainnya tersangka Solah dan korban Dermawan mengalami luka-luka.

Terpisah, Kepala Desa Harimau Tandang, Samsul mengatakan, korban meninggal dunia bernama Hajrat merupakan calon pengantin yang saat ini sudah melakukan prewedding.

“Anak dan bapak terlibat cekcok dengan tetangga. Anaknya meninggal, bapaknya masih di rumah sakit di Palembang,” terang Samsul.

Diketahui, diduga menyimpan dendam lama, bapak dan anak keroyok tetangga sendiri. Akibatnya, seorang tewas setelah mengalami luka bacok di bagian perut dengan posisi usus terburai.

Kejadiannya, di Desa Harimau Tandang, Kecamatan Pemulutan Selatan, Kabupaten Ogan Ilir, Sabtu (5/2) sekitar pukul 10.00 WIB. Solah dirawat di RS Bari Palembang dan Darmawan, bapak korban dirujuk ke RSMH Palembang karena luka serius di bagin tubuhnya.(ety/sumeks.co/PS)