Hari Stroke se Dunia, PKRS Edukasi Pengunjung RSUD dr Iskak

Berita, Jawa Timur531 Dilihat

Tulungagung, PILAR SUMSEL.COM – Dalam rangka memperingati Hari Stroke se- Dunia (World Stroke Day) 2022, seluruh dokter saraf yang tergabung dalam organisasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) RSUD dr Iskak Tulungagung menggelar kegiatan Sosialisasi dan Edukasi kepada pengunjung rumah sakit. Kamis (3/11/2022).

Sosialisasi dan edukasi tentang penyakit stroke itu bertujuan agar masyarakat Tulungagung khusunya pengunjung RSUD dr Iskak lebih waspada terhadap penyakit stroke yang saat ini menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia.

Dalam kesempatan itu, Dokter Rafi mengatakan, sosialisasi dilakukan agar kata pengunjung RSUD dr Iskak mendapat tambahan pengetahuan mengenai penyakit stroke, langkah pencegahan dan prosedur pengobatannya.

Hal itu dilakukan, karena waktu dan penanganan fase stroke sangat mempengaruhi keberhasilan dan kesembuhan pasien yang mengalami serangan stroke.

“Tahun ini tema yang diangkat adalah “Save# Precious Time, Minutes Can Save Independence”. Artinya, gunakan waktu secepat mungkin untuk konsultasi ke dokter jika tanda-tanda stroke muncul pada seseorang,” kata dokter Rafi dalam rilis resminya.

Kepada para pengunjung RSUD dr Iskak, dia berpesan agar lebih waspada dan menekankan pentingnya pengetahuan tentang stroke. Dengan mengetahui informasi dasar tentang stroke, diharapkan tumbuh kesadaran di masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menerapkan prinsip “SeGeRa Ke RS”.

Prinsip “SeGeRa Ke RS” dibuat untuk memudahkan masyarakat menghafal dan familiar di telinga, prinsip tersebut artinya adalah sebagai berikut :

Se : Senyum tidak simetris (mencong ke satu sisi), tersedak, sulit menelan air minum secara tiba-tiba.

Ge : Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba

Ra : BicaRa pelo/tiba-tiba tidak dapat bicara/tidak mengerti kata-kata/bicara tidak nyambung

Ke : Kebas atau baal, atau kesemutan separuh tubuh

R : Rabun, pandangan atau mata kabur, terjadi tiba-tiba

S : Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya. Gangguan fungsi keseimbangan, seperti terasa berputar, gerakan sulit dikoordinasi.

“Yang perlu diperhatikan adalah pola hidup dalam mencegah atau menghindari penyakit stroke,” tegasnya.

Ditempat yang sama, Koordinator Gizi Klinik, Andina Devi Arvita mengatakan, masyarakat Tulungagung baik yang pernah terkena stroke atau yang belum terkena untuk lebih berhati-hati dan menjaga pola konsumsi sehari-hari.

Dalam mengkonsumsi makanan, masyarakat harus menghindari beberapa makanan diantaranya makanan bersantan, biskuit kemasan, dan konsumsi garam yang harus sesuai takaran. Selain berhati-hati dalam mengonsumsi makanan, masyarakat juga harus melihat penyakit komplikasi yang dialami seperti diabetes, darah tinggi, kolesterol tinggi dan sebagainya.

“Saya mengajak seluruh pengunjung dan masyarakat untuk selalu menerapkan pola hidup baik dan sehat. Sebab, mencegah itu lebih baik dari pada mengobati,” ajaknya. (Dwi)

>