Silampari Online,
Bila daerah lain melakukan sidak kehadiran ASN usai libur lebaran, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin dan Wakilnya, Syah Muhamad Natanegara memilih melaksanakan rutinitas pekerjaan lainnya dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Tidak melakukan sidak kehadiran ASN, Bupati Arifin melalui Wabup Syah menyampaikan alasannya kenapa tidak melakukan sidak ASN seperti beberapa daerah lain saat melaksanakan halal bihalal secara virtual bersama jajaran di Gedung Smart Center Trenggalek, Selasa (18/5/2021).
Menurutnya hal tersebut tidak dilakukan karena pihaknya percaya bahwasannya ASN di Trenggalek, integritas dan berorientasi pada kinerja dan kepuasan masyarakat.
Kalaupun bolos kerja di hari pertama masuk pasca lebaran, tentunya akan terlihat karena absensi masuk kerja sudah menggunakan finger print (sidik jari). Tentunya untuk tercatat masuk kerja, setiap ASN harus melakukan absensi sidik jari dengan datang langsung merekam sidik jari pada mesin absensi yang telah disiapkan.
Dalam kesempatan halal bihalal virtual tersebut, salah satu bupati muda di Jawa Timur ini melalui wakilnya lebih menekankan optimalisasi pelayanan masyarakat, “tolong jaga kepercayaan kami dan rakyat,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu pasangan kepala daerah muda ini juga meneruskan beberapa arahan Presiden Joko Widodo mengenai perkembangan Pandemi Covid 19.
Kewaspadaan terhadap wabah ini tetap harus ditingkatkan. Ketepatan kapan harus melakukan gas dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kapan harus melakukan rem ketika penambahan kasus melonjak naik menjadi hal yang penting. Ekonomi merupakan sektor penting, namun dalam mencapai hal tersebut, tentunya tidak bisa mengenyampingkan keselamatan masyarakat luas.
“Positive rate, tingkat BOR dan kematian harus ditekan. Untuk itu Desa harus ketat melakukan “karantina wilayah” dalam bingkai PPKM mikro jika terjadi kasus positif,” pesan Wakil Bupati Syah Muhamad Natanegara.
Tegakkan protokol kesehatan disetiap acara sosial masyarakat, mulai pengajian hingga hajatan. Jangan sampai terlena, tandasnya.
(bud)