pilarsumsel.com Trenggalek, Jawa Timur – Investor Taiwan tertarik jajaki investasi kerjasama di sektor agro dan energi terbarukan di Kabupaten Trenggalek. Dihubungkan oleh Diah Yusuf selaku Konsultan dan Investor Relation Indonesia Prima, Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arfin dan Fred Kuo selaku perwakilan Investor Taiwan menyepakati sebuah komitmen bersama. Nota kesepakatan ketiganya ditanda tangani di Pantai Mutiara, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Sabtu (8/1/2022).
Selama 3 hari sejak Jum’at (7/1), Diah Yusuf dan perwakilan investor Taiwan menjalani Bisnis Trip di Trenggalek. Keduanya sudah berkeliling melihat potensi investasi yang dimiliki Trenggalek. Mulai dari perkebunan di Dilem Wilis, Kecamatan Bendungan hingga beberapa potensi investasi lainnya di beberapa kecamatan seperti Watulimo.
Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin usai menandatangani MoU dengan perwakilan investor Taiwan itu, menuturkan, “hari ini kami menerima kunjungan Mr. Fred Kuo, beliau perwakilan dari investor Taiwan dan setelah melihat lokasi – lokasi di Trenggalek akan menjadwalkan kunjungan kembali setelah Imlek bersama rombongan teknis dari Taiwan,” ujarnya.
Pertemuan ini atas prakarsa Ibu Diah Yusuf yang membantu kita sebagai intermediator investor Taiwan dengan Indonesia. Semoga kerjasama ini berlangsung dan membawa kebaikan untuk Trenggalek,” imbuhnya.
“Dalam rangka terus mendukung dan mengimplementasikan Sustainable Development Goals (SDG) khususnya di point no. 17 – Partnership for the Goals, kami Indonesia Prima akan terus membantu mempertemukan para investor dengan potensi–potensi yang ada di Indonesia, sehingga pertumbuhan ekonomi dan alih teknologi dari negara yang lebih berpengalaman akan lebih menguatkan Indonesia,” Diah Yusuf menambahkan.
Rencana kerjasama investasi ini dibahas serius dalam paparan di ruang Paringgitan Pendopo Manggala Praja Nugraha Trenggalek. Plt. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu, Edi Santoso menuturkan “kita sambut dan layani yg terbaik setiap investasi, apalagi sektor green economic, ini bisa memicu dan memacu perluasan lapangan kerja serta fundamental ekonomi daerah yg kokoh.”
(bud)