Jelang Idul Adha dan Antisipasi PMK, DPKP Kunjungi Peternakan Sapi

Berita578 Dilihat

Palembang – Terkait Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang merebak belakangan ini, tim Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Palembang mengunjungi salah satu peternakan sapi yang berada di jalan Lubuk Balung lr. Kedurang Palembang, Selasa (17/5/2022).

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan kota Palembang, Sayuti mengatakan pihaknya tidak menemukan adanya gejala PMK pada sapi dipeternakan tersebut.

“Setelah kita melihat dan mengecek tidak ditemukan adanya gejala PMK pada sapi yang ada disini. Tetapi ada beberapa sapi yang kurang nafsu makannya. Kami telah meminta kepada pemilik peternakan untuk memisahkan atau mengkarantina sapi tersebut,” ujarnya.

Lanjut, ia mengatakan pihaknya telah mengambil sampel darah sapi tersebut dan sampel tersebut dikirim ke laboratorium besar veteriner Lampung untuk diuji apakah terjangkit atau tidak.

“Mudah-mudahan tidak terjangkit. Menjelang Idul Adha tim DPKP melalui bidang peternakan turun kelapangan tidak hanya diperternakan ini tetapi kami juga akan memantau atau mengecek peternakan sapi yang lainnya terkait penyakit PMK” bebernya.

Masih menurutnya, sebenarnya PMK ini sudah lama sekali tetapi baru beberapa bulan ini penyakit muncul. Nanti menjelang Idul Adha pihaknya akan memperketat masuknya sapi dari luar Palembang.

“Untuk mengamankan sapi yang ada itu diberlakukan pengetatan lalu lintas ternak itu. Karena ternak-ternak yang dari luar nanti gabung yang lain yang akan membawa bencana,” katanya.

Ia mengingatkan kepada para-para peternak di Kota Palembang, pertama tidak mendatangkan sapi dari luar untuk saat ini amankan untuk sapi yang saat ini di rawat.

“Karena yang kita tahu di Lubuk Linggau saat ini sudah di konfirmasi ada kasus positif PMK. Jika untuk sapi yang positif PMK dimusnahkan, mudah-mudahan tidak akan membawa virus itu ke kota Palembang,” katanya.

DPKP Palembang sudah menyiapkan hewan qurban dari 8 bulan yang lalu sebelum adanya PMK ini.

“Telah melakukan penggemukan sapi. Jadi ketersediaan saya kira mudah-mudahan tidak ada masalah pada hewan qurban,” jelasnya.

Ia juga menyarankan kepada masyarakat untuk membeli hewan qurban, pilihlah kepada peternak di kota domisili dan masuk didalam asosiasi peternak.

Sementara itu peternak sapi H Sumatro, mengatakan, saat ini sapi dirawat dan dikasih ramuan-ramuan biar sehat, dan pola makan harus teratur.

“Ramuannya dikasih telur ayam, asam jawa, dan gula merah lalu disuapi kepada sapi. Saat ini lagi adanya PMK jadi saya rawat betul sapi-sapi ini karena bentar lagi mau Idul Adha,” pungkasnya. (Vin)