Kegiatan Festival Palembang Darussalam Ini Tumbuhkan Kecintaan Terhadap Kebudayaan Sumsel Dan Palembang

Berita, Sumsel1257 Dilihat

Palembang, – Kerukunan Keluarga Palembang (KKP) Darussalam bersama dengan Kesultanan Palembang Darussalam dan Tenaga Pembangunan (TP) Sriwijaya provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menghadiri acara Festival Palembang Darussalam yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel bertempat di Atrium Ogan Permata Indah (OPI) Mall Palembang, Selasa (30/5/2023).

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) KKP Darussalam kota Palembang Ir Kgs H Abdul Rozak, M.Sc mengatakan, pihaknya berterima kasih dengan diselenggarakannya kegiatan ini yang ke 21 kali.

“Jadi kegiatan seperti ini kami sudah mengikutinya sudah sejak lama. Jadi kalau tidak ada sentuhan dari pemerintah itu tidak mungkin akan besar,” ujarnya.

Karena kecintaan dengan budaya itu, apalagi punya niat untuk melestarikan, jadi memang dibantu oleh kekuatan pemerintah, kalau kita kerjakan sendiri tidak mungkin bisa besar dan tidak banyak tahu nanti.

“Dengan dibantu begini dia gebyarnya muncul, kita harapkan dengan gebyar ini masyarakat tahu banyak mereka mencintai budaya-budaya itu,” katanya.

Masih dikatakannya, terutama anak-anak remaja itu semakin tahu semakin mencintai budaya sendiri dan diharapkan bisa mengembangkan budaya itu.

“Kalau budaya itu banyak, mulai dari bahasa, kesenian, nyanyi, tari, sarofal Anam semua itu adalah budaya-budaya Islam yang memang mengangkat Kesultanan Palembang dan itu yang perlu di jaga,” katanya.

Lalu ia menitip pesan kebudayaan itu ada karena ada suatu komunitas. Pihau mengharapkan pemerintah juga menjaga situs-situs Kesultanan Palembang itu, nanti dia punya nama tapi situsnya tidak punya.

“Jadi generasi nanti kedepan tidak bisa lagi melihat situs-situs yang disebutkan tadi, dan dalam moment ini kami ingin menyebutkan itu supaya pemerintah juga ikut memikirkan supaya situs-situs itu ada,” bebernya.

Dilanjutkannya, untuk ngobeng itu merupakan tata cara menghormati tamunya, tapi hampir sekarang agak susah cari itu, dimana kita mencari yang praktis semua. Dimana itu harus ada dokumentasi yang dibuat sempurna, dan dokumentasi itu disebarkan ke media, dan yang mau pakai ada.

“Kalau sekarang sudah jadi terlalu mahal kelihatannya, jadi ada beberapa orang yang sanggup untuk melakukan itu, dan maksud saya dokumentasi untuk yang begitu harus ada. Sehingga kalau ada generasi ingin melihat bagaimana aslinya Palembang bisa dilihatkan,” tutupnya.(Fin)