Lato-lato Permainan Jadul Kini Lagi Ngetren, Dilombakan

Jawa Timur535 Dilihat

pilarsumsel.com Trenggalek, Jawa Timur – Lato-lato challenge Pasar Pon Trenggalek di banjiri peserta. Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, SE., hadir untuk mensupport langsung peserta kompetisi ketangkasan tangan itu.

Penggiat perempuan, anak, disabilitas, dan kelompok rentan itu, tidak menyangka akan antusias masyarakat Trenggalek terhadap kompetesi lato-lato sangat luar biasa. Bahkan panitia (pengelola pujasera Pasar Pon Trenggalek) sempat membatasi jumlah peserta.

Menghadiri kegiatan ini, perempuan energik yang juga Bunda PAUD Trenggalek itu merasa senang dengan adanya gelaran ini.

“Ngetrend-nya lato-lato saat ini berdampak positif pada anak anak. Tidak bisa kita pungkiri permainan ketangkasan ini, mengurangi kecanduan anak dengan permainan gawai,” ujarnya.

Seru banget ternyata, sambung Novita Hardini dalam kesempatan itu. “Lato-lato itu ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Karena melatih fokus, keseimbangan dan ini bagus melatih gerak motorik pada anak. Apalagi anak-anak dalam masa pertumbuhan,” imbuhnya.

Harapan saya kegiatan kegiatan seperti ini bisa meningkatkan kreativitas pada anak. “Prestasi itu tidak hanya yang ada di bangku sekolah saja, tetapi kreativitas diluar bangku sekolah itu bisa menjadi peluang bagi masa depan mereka,” pesan istri Bupati Trenggalek itu.

Tercatat ada 100 peserta yang mendaftar secara on-line. Kemudian panitia akhirnya membuka kesempatan bagi pendaftar yang datang langsung ke lokasi. “Kami mencoba mengakomodir peserta on the spot, kasihan karena sudah datang dan ingin berpartisipasi dalam kompetisi ini. Melihat antusias mereka tentunya perlu kita fasilitasi,” ungkap Rama salah satu penyelengga, Jum’at malam (13/1/2023).

Challenge lato-lato itu terbagi ke dalam beberapa babak. Pada babak penyisihan, 10 orang di kompetisikan untuk bisa memainkan lato-lato paling lama. Dari 10 peserta ini di ambil 2 terbaik untuk masuk ke babak semi final.

Dari babak semi final ini di pilih 5 terbaik, kemudian di kompetisikan kembali untuk di pilih 3 terbaik sebagai pemenang lomba. Tercatat Umat, Sandi, Ahmad, tiga anak yang menjadi pemenang dalam challenge tersebut.

(bud/qpw)