Lestarikan Seni Budaya Kota Palembang, Disbudpar Sumsel Adakan Festival Palembang Darussalam XXI

Berita, Sumsel862 Dilihat

Palembang – Festival Palembang Darussalam XXI-2023 digelar di atrium OPI Mall Jakabaring Palembang, Selasa (30/5/2023).

Festival ini diselenggarakan selama tiga hari dimulai dari tanggal 30 Mei – 1 Juni 2023 dengan rangkaian kegiatan lomba Syarofal Anam, lomba rebana, lomba azan, lomba MTQ, lomba kaligrafi, lomba kuliner khas Palembang, workshop melestarikan warisan sejarah dan budaya kesulitan Palembang Darussalam.

Gubernur Sumsel diwakili oleh Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretaris Daerah (Setda) provinsi Sumsel Drs. H. Edward Candra M.H mengatakan dalam sambutannya mengatakan bersyukur dengan kemajemukan penduduk dan keragaman budaya yang tersebar di 17 kabupaten/kota di provinsi Sumsel.

Salah satunya dari kota Palembang budaya yang kental dengan nuansa Islam dapat kita saksikan dalam Festival Palembang Darussalam yang akan berlangsung selama tiga hari kedepan.

“Kalau kita bicara tentang Palembang, saya kira sudah kita ketahui bagaimana peradaban Palembang yang sudah sangat mengakar lama, peradabannya sudah lama dan sangat tinggi,” ujarnya.

Kemudian, itu terbukti dengan adanya pusat Kerajaan Sriwijaya yang ada di Palembang ini, dimana ini menandakan bahwa ketika semua wilayah dijadikan sebuah pusat Kerajaan tentu badan ketika itu juga telah tumbuh berkembang peradaban pada kala itu.

Ini menandakan bahwa peradaban Palembang sudah sangat tinggi, dan ini terus bisa dipelihara, dan tertib hingga saat ini banyak hal-hal yang sudah bisa kita lihat dan terus kita pelihara.

“Untuk kuliner Pempek ini luar biasa, untuk diketahui pempek ini merupakan makanan yang terenak ke empat di dunia itu adalah pempek,” ungkapnya.

Dilanjutkannya, ini menandakan bahwa bagaimana kuliner khas Palembang ini sudah mendunia, dan semua bisa menikmati. Ada yang tidak biasa makan ikan pun, ketika dibuat pempek jadi tetap bisa makan ikan.

Selain itu juga ada bangunan-bangunan, bangunan rumah Limas, rumah Bari, kalau rumah Bari sudah menjadi karya seni budaya tak benda. Sudah ada tidak kurang dari 42 jenis kuliner, bangunan, maupun pakaian, songket itu sudah masuk dalam warisan budaya tak benda.

“Kalau atap rumah Bari itu sudah lama pendiri provinsi ini sudah menjadikan lambang logo pemprov Sumsel, logo pemprov Sumsel yang diatas itu atap rumah Bari,” katanya.

Sementara itu, Kepala Disbudpar Sumsel Dr H Aufa Syahrizal mengatakan, hari ini diadakan kembali Festival Palembang Darussalam yang ke 21. Kegiatan Festival Palembang Darussalam ini sudah cukup lumayan usianya ke 21, cuma untuk tahun ini, tahun belakangan ini yang ketiga kita laksanakan.

“Karena kemarin sempat terhenti karena dilanda pandemi covid-19 jadi tidak bisa kita dilangsungkan. Seharusnya tahun ini sudah yang ke 24 karena kita sempat 3 kali kita berhenti dilaksanakan,” katanya.

“Setiap kegiatan adalah merupakan program kegiatan Disbudpar Sumsel yang berkolaborasi dengan KKP Darussalam, jadi ini merupakan program kerja bersama,” imbuhnya.

Salah satu tujuan melaksanakan kegiatan Festival Palembang Darussalam ini yang pertama adalah kita ingin melestarikan seni budaya kota Palembang yang sekarang ini memang khawatir.

“Kadang-kadang masuknya modernisasi, anak-anak muda budaya kita sedikit tergerus, sebagai contoh adalah cara makan ngobeng sudah berkurang sekarang, karena sudah kalah dengan catering,” tutupnya. (Fin)