Mas Bupati Arifin Tutup Pelatihan Pengembangan Wirausaha di Gedung Bawarasa

Musi Rawas79 Dilihat

Trenggalek, Jawa Timur, pilarsumsel.com –

Masih dalam program pelatihan 5.000 pengusaha baru yang digelar tiap tahun di Kabupaten Trenggalek, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menutup pelatihan pengembangan kewirausahaan di Gedung Bawarasa, Senin (2/12/2024).

Mendorong terus program ini demi menumbuhkan kewirausahaan bagi masyarakat terutama perempuan di Kabupaten Trenggalek, kepala daerah muda ini memberikan banyak pesan kepada peserta pelatihan itu. Satu persatu peserta ditanya orientasi mereka setelah mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan itu.

Bahkan salah satu dari mereka diberikan tantangan untuk mendesain dan membuatkan baju bagi kepala daerah muda itu, yang nantinya akan dikenakan dan diposting di Instagramnya biar banyak orang tahu karya peserta ini. Bupati Trenggalek juga mendukung pengenalan platform digital bagi peserta pelatihan. Dikarenakan di era saat ini orang bisa mendapatkan penghasilan melalui affiliate saja, tanpa harus memproduksi produk.

“Pelatihan usaha ini adalah agenda dari 5 ribu pengusaha baru yang setiap tahun kita dorong. Sekarang kita safetying. Pelatihannya, materinya lebih banyak ke platform digital. Karena bisnis sekarang tidak perlu kulakan tidak perlu memproduksi sendiri. Dengan menjadi affiliate saja kadang bisa cuan,” kata Mas Ipin, Senin (3/12/2024).

Itu sekarang, sambungnya menambahlan “yang sedang dilatihkan kepada mereka. Dan rata-rata mereka kebanyakan perempuan. Hampir 90% perempuan, sehingga nanti nyambi kerja dan bisa bisnis secara digital. Harapannya tentunya bisa menambah penghasilan,” imbuhnya.

Terkait wacana PPN 12% Mas Ipin menanggaapi “itukan masih katanya. Ada yang bilang itu akan diundur dan segala macam,” sambut bapak 3 anak itum

Kalau saya di situasi seperti sekarang harapannya bisnis kelas menengah dalam segala macam itu lebih di insentif. Untuk kemudian ekonomi bisa lebih berputar. Kalau ekonomi sudah berputar maka mereka sebagai wajib pajak pasti akan mengembalikan pajaknya lebih besar.

Yang besar bukan prosentasenya, tetapi pendapatan mereka yang besar. Sehingga meskipun prosentasenya kecil tapi pemasukan ke negara mungkin bisa bertambah.

Kita lihat saja janji-janji pada waktu debat di pilpres seperti apa. Semoga itu saja nanti yang ditunaikan. Kalau menurut kami kita lihat kegiatan masyarakat yang di bawah, sayapun juga pingin kayak tarif-tarif retribusi coba kita koreksi kembali. Agar tidak menambah beban masyarakat.

Bahkan untuk mendukung Net Zero Carbon, mungkin contoh seperti pajak makanan dan minuman itu bisa kita beri diskon, asal warung atau resto mungkin hemat penggunaan sampah. Kemudian limbahnya terkelola, minimal kayak minyak jelantahnya atau apa, itu bisa kita kelola. “Dengan begitu bisa mendapatkan pengurangan pajak,” tutupnya.

(bud)