Musrenbang RPJMD Empat Lawang, Menyatukan Visi Menuju Pembangunan Inklusif

PilarSumsel, Empat Lawang – Suasana Gedung Serbaguna (GSG) Pemerintah Kabupaten Empat Lawang terasa berbeda, Kamis (25/9/2025) pagi.

Deretan kursi penuh oleh para pejabat, tokoh masyarakat, hingga perwakilan organisasi profesi. Mereka hadir dalam forum penting: Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD 2025-2029, sebuah agenda strategis yang akan menentukan arah pembangunan daerah lima tahun ke depan.

Bupati Empat Lawang, Dr H Joncik Muhammad, bersama Wakil Bupati Arifa’i SH, memimpin langsung jalannya Musrenbang.

Tak hanya jajaran Forkompimda, kepala OPD, forum CSR, hingga perwakilan desa dan lurah, forum ini juga melibatkan berbagai stakeholder, mulai dari akademisi, pelaku usaha, komunitas, hingga media massa—atau yang populer disebut ABG.COM.

“RPJMD adalah penjabaran visi, misi, serta prioritas pembangunan daerah. Dokumen ini harus realistis, terukur, dan menjawab kebutuhan masyarakat,” tegas Joncik dalam sambutannya.

Bupati Joncik menekankan pentingnya penyelarasan RPJMD dengan RPJMN 2025-2029 yang tertuang dalam Perpres Nomor 12 Tahun 2025. Menurutnya, Empat Lawang harus mengambil peran dalam mendukung Asta Cita nasional, mulai dari pemerataan pembangunan, penguatan ekonomi, hingga pemberdayaan masyarakat.

“RPJMD ini harus mencerminkan komitmen daerah. Mari kita jadikan forum ini sebagai momentum menyusun langkah konkret mewujudkan Empat Lawang Madani Jilid II: makmur, aman, damai, agamis, nasionalis, dan indah,” ujarnya penuh semangat.

Berdasarkan data capaian pembangunan, Empat Lawang masih menghadapi sejumlah pekerjaan rumah. Pertumbuhan ekonomi inklusif (IPEI) pada 2024 tercatat 4,76%, di bawah rata-rata provinsi.

Namun, ada kabar baik: angka kemiskinan turun dari 11,80% (2023) menjadi 10,78% (2024). Sementara Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga meningkat dari 66,68 menjadi 69,63, meski masih tertinggal dari rata-rata provinsi dan nasional.

“Kita harus menerapkan prinsip money follow high priority program. Artinya, hanya program prioritas yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat yang akan mendapatkan alokasi anggaran,” jelas Bupati Joncik.

Musrenbang RPJMD 2025-2029 bukan sekadar seremonial. Ia menjadi ajang penyatuan visi kepala daerah dengan aspirasi masyarakat, serta menyelaraskan arah pembangunan daerah dengan provinsi dan nasional.

Lebih dari itu, forum ini menjadi wadah membangun konsensus. Dengan melibatkan akademisi, birokrasi, dunia usaha, komunitas, dan media, Musrenbang kali ini diharapkan mampu melahirkan strategi pembangunan yang lebih inklusif, efisien, dan berdampak nyata bagi masyarakat Empat Lawang.

Harapan besar disematkan pada dokumen RPJMD 2025-2029. Sebuah peta jalan yang diharapkan bukan hanya menjadi tumpukan kertas, melainkan panduan nyata menuju perubahan—membawa Empat Lawang menuju daerah yang lebih madani, sejahtera, dan berdaya saing(*/jie)