PILARSUMSEL, Musi Rawas- Dasar Desain Grafis (DDG) selain berperan dalam kehidupan sehari-hari juga merupakan disiplin ilmu komputer yang membentuk sikap, melatih daya nalar seseorang dalam memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat pentingnya dasar desain grafis, maka konsep-konsep dasar perlu ditanamkan sejak dini kepada siswa, mulai dari tingkat dasar hingga jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan kemampuan siswa.
Keberhasilan siswa dalam belajar dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang digunakan oleh guru sebab siswa sebagai peserta didik merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar dengan bimbingan guru. Selain itu menurut Hamalik (1995:5) proses pendidikan sangat dipengaruhi oleh komponen pendidikan yang terdiri dari peserta didik, tenaga kependidikan, kurikulum, sarana pembelajaran nahkan juga orang tua dan lingkungan mansyarakat.
Dalam Kenyataannya yang terjadi di SMK Negeri Tugumulyo Kecamatan Tuhumulyo terutama di kelas X Rpl 1 menunjukkan bahwa proses belajar dan pembelajaran Dasar Desain Grafisterkesan sangat sulit, akibatnya diperoleh nilai ulangan hariannya dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 72.
Berdasarkan dari hasil ulangan rata-rata dan hasil dari pengamatan serta dari diskusi dengan teman sejawat di SMK Negeri Tugumulyo, penulis berpendapat bahwa ketidakberhasilan proses belajar mengajar tersebut karena beberapa faktor yaitu:
Metode pembelajaran yang digunakan guru kurang tepat.
Minat belajar siswa rendah yang ditunjukkan dengan kurang aktifnya siswa dalam proses pembelajaran. Pembelajaran Dasar Desain Grafisdianggap pembelajaran yang sulit dan membosankan.
Melihat adanya permasalahan tersebut, maka perlu dicari solusinya. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut penulis menerapkan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yaitu dengan menerapkan metode pembelajaran Problem Based Learning.
Metode pembelajaran kooperatif menurut Ibrahim (2006) adalah Pembelajaran kooperatif mencerminkan pandangan bahwa manusia belajar dari pengalaman mereka dan partisDasar Desain Grafissi aktif dalam kelompok kecil membantu siswa belajar keterampilan social yang penting sementara itu secara bersamaan mengembangkan sikap demokratif dan keterampilan dalam berfikir.
Melalui penelitian tindakan kelas (classroom action research) ini penulis Nastasia Riestyna, mencoba mengubah cara mengajar dengan menerapkan metode pembelajaran PBL.
Dalam metode pembelajaran PBL ini siswa yang mempunyai kemampuan berbeda dan siswa yang mempunyai tipe kelamin dan suku yang berbeda ditempatkan dalam satu kelompok. Setiap kelompok terdiri dari empat sampai lima orang siswa, kemudian guru memberikan materi pokok lalu masing-masing kelompok diberikan kartu soal sesuai dengan materi yang diajarkan dan diberikan kartu jawaban dengan diacak nomornya, siswa yang telah berkelompok mengajarkan soal dan mencari kartu soal untuk jawaban yang cocok.
Hujodo (dalam Zuhri, 2008) mengungkapkan bahwa “strategi belajar mengajar akan menentukan terjadinya proses belajar mengajar yang selanjutnya akan menentukan hasil belajar”.
Hasil Penelitian Pra Tindakan yang di lakukan oleh Nastasia Riestyna, Pengambilan data pra tindakan dilakukan oleh peneliti pada tanggal 10 September 2020 dikelas X RPL 1 SMK Negeri Tugumulyo. Hal ini peneliti lakukan untuk mengetahui kemampuan pembelajaran materi Format Gambar pada siswa kelas X RPL 1 SMK Negeri Tugumulyo. Sebelum melakukan tindakan, peneliti memberikan tes berupa 5 buah soal essay.
Hasilnya Nilai rata-rata hasil penelitian pra tindakan secara klasikal diperoleh sebesar 58.33 dari 23 siswa. Siswa yang memperoleh nilai 73-100 sebanyak 9 orang atau 39%, siswa yang memperoleh nilai 62-72 sebanyak 6 siswa atau 26%, siswa yang memperoleh nilai 52-61 sebanyak 4 orang atau 17%, siswa yang memperoleh nilai 42-51 sebanyak 2 orang atau 9%, sedangkan siswa yang mendapat nilai 0-41 sebanyak 2 orang atau 9%. Dari hasil diatas maka diketahui bahwa siswa yang tuntas sebanyak 9 orang, sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 14 orang.
Oleh karena itu diperlukan peningkatan hasil belajar siswa terutama pada materi Format Gambar di kelas X RPL 1 SMK Negeri Tugumulyo dan peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode pembelajaran Problem Based Learning.
Proses pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dengan melanjutkan materi Format Gambar, kemudian siswa diberi latihan-latihan secara terbimbing didalam kelompok-kelompok kecil dan diakhir pembelajaran diberikan tes, guna mendapatkan hasil belajar sesuai dengan criteria ketuntasan.
Berdasarkan penelitian siklus II, data yang memperoleh penelitian terlihat bahwa proses pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan yang cukup baik dibandingkan dengan hasil penelitian siklus I. Pada siklus II dari 20 siswa (87%) dinyatakan tuntas dengan nilai rata-rata 82. Dari angka ketuntasan tersebut menunjukkan tercapainya ketuntasan belajar secara klasikal karena ≥ 85% siswa memperoleh nilai lebih dari 73.
Metode pembelajaran Format Gambar adalah metode pembelajarn yang menarik, menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar, siswa yang malas menjadi termotivasi karena siswa tersebut ditempatkan dalam kelompok kecil yang dapat menumbuhkan semangat kerja sama yang cukup tinggi dan dapat meningkatkan tanggung jawab yang lebih besar.
Sehingga siswa menjadi lebih tertarik untuk belajar Dasar Desain Grafis dan tidak lagi beranggapan bahwa Dasar Desain Grafis merupakan pelajaran yang sulit dan membosankan, sehingga siswa dapat belajar dengan lebih menyenangkan dan dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik.
Melalui diskusi dengan para observer, ditemukan pemecahan dari masalah yang ditemukan pada penerapan metode pembelajaran pbl, yaitu peneliti harus lebih sering melakukan bimbingan kelompok selama siswa melakukan kerja kelompok. Ternyata setelah saran tersebut dilaksanakan siswa menjadi lebih focus pada kerja kelompoknya dan itensitas berbicara yang tidak penting dengan teman sekelompok menjadi berkurang.
Pembelajaran Dasar Desain Grafis dngan menerapkan metode pembelajaran scramble dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Format Gambar, secara klasikal diperoleh hasil penelitian pada pra tindakan sebesar 39%, siklus I sebesar 74%, dan siklus II sebesar 87%.
Penulis : (Tim)
>