Pandemi Covid-19, Ekonomi di Mura Masih Stabil

Utama559 Dilihat

MUSI RAWAS, pilarsumsel.com – Dimasa berlangsungnya bencana nasional non alam atau yang sering disebut wabah pandemi Covid-19, mengakibatkan  di segala sektor terdampak. Tak terkecuali Ekonomi.

Namun hal tersebut tidak begitu signifikan berdampak bagi masyarakat Kabupaten Mura. Meski hampir tiga tahun wabah pandemi Covid-19 kian hari semakin meningkat.

Menurut Kepala Bidang (Kabag) Ekonomi Kabupaten Mura, Herman, Kamis (10/2) memang wabah bencana pandemi Covid-19 tersebut. Untuk wilayah Kabupaten Mura tidak begitu menjadi problem bagi masyarakat.

“ Perekonomian terjadi penurunan, jika dibandingkan dengan Kota Lubuklinggau, kita  masih normal-normal saja,” kata Herman.

Lanjut Dia, sebab masyarakat yang tinggal diwilayah Kabupaten Mura ini,kalau hanya soal kesulitan gas elpiji mereka masih bisa mencari jalan alternative lain.

Seperti mencari kayu kabar dihutan dan tidak mungkin jika tidak bisah memasak nasih atau yang lainnya, begitu juga dengan sayur-mayur masyarakat Kabupaten Mura tidak kesulitan lagi.

“ Karena wilayah sekitar perkarangan rumah bisah dimanfaatkan untuk menanam berbagai macam jenis keperluan dan kebutuhan hidup sehari-hari,”jelas Herman.

Kemudian ungkapnya,bagi masyarakat yang sehari-harinya sebagai petani karet.mereka juga kalau sudah menyadap dan telah memperoleh hasil sadapan mereka itu.

“ Tidak perlu repot-repot lagi harus ke Kota Lubuklinggau untuk menjual hasil sadapannya, sebab disetiap Desa itu sudah ada pengepul atau tempat penampungan pembelian getah karet tersebut,” ungkap Herman.

Selain itu juga papar ia, dimasa pandemi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mura tidak tingal diam saja diera wabah tersebut walaupun kondisi ekonomi masih stabil.

Sebab berbagai macam upaya Pemkab Mura telah dilakukan demi memutuskan mata rantai pandemi Covid-19 tersebut,mulai penyaluran dan pemberian sembako.

“ Baik berupa beras,minyak sayur dan yang lain sebagainya melalui sektor Dinas instansi terkait.yang bertujuan agar masyarakat di Kabupaten Mura tetap mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes) dan tidak sering keluar rumah jika tidak ada hal yang mendesak,”pungkas Herman.(Zul)