LAIS-Pasca dampak limbah yang mengalir ke kebun warga Dusun 1, Desa Tanjung Agung Timur kecamatan Lais kabupaten Musi Banyuasin, Managemen PT Basin Coal Mining (BCM) Muba tidak tinggal diam. Perusahaan Tambang Batu Bara itu melakukan gerak cepat (Gercep) melakukan berbagai langkah konkret, untuk mengatasi permasalahan tersebut.
“Air limpasan dari stock file PT.BCM yang mengalir ke kebun rakyat, akibat bencana alam banjir besar. Kejadian alam ini terjadi 8 tahun sekali,” ungkap Angga Liputra, Kepala Departemen Lingkungan PT BCM Muba didampingi Kepala Tehnik Tambang, Agus Risyadi kepada wartawan, Sabtu (30/3/2024) di area tambang BCM Muba.
Mengenai dampak negatif lantaran kebun sawit yang mati, Angga menegaskan, pihaknya sudah melakukan pendataan dan memproses untuk kebun masyarakat yang terdampak sebagai bentuk kepedulian perusahaan memberikan Tali asih dan bantuan perbaikan fasilitas umum “Ada sumur warga yang terkena dampak operasional, kita langsung gercep bangun sumur baru,” ujarnya.
Diakuinya Angga, limbah batu bara yang dialirkan kolam pengendapan lumpur (KPL) itu masuk kategori bukan golongan B3, atau jenis tidak berbahaya. Namun demikian, apapun namanya limbah tetap diolah dan dilakukan penanganan khusus. “Kita tetap olah limbah batu bara ke KPL,” ucapnya.
Kedepan, sambung Angga , pihaknya sudah merencanakan untuk mengatasi banjir besar, tentu melakukan perbaikan lebih baik. Seperti meninggikan tanggul KPL, memagar seng keliling di stokpile, dan menanam bambu jepang dan perbaikan jalan desa . “Insyallah, saat banjir, air tidak merebes ke luar dari KPL,” tambahnya. (*)