pilarsumsel.com Trenggalek, Jawa Timur – Kondisi jalan di beberapa titik di dalam kota Kabupaten Trenggalek, sangat parah dan sering menimbulkan kecelakaan tunggal, terutama bagi pengendara R 2, non motor maupun pengguna motor.
Begitu pun jalan yang di luar ibukota Kabupaten Trenggalek, tak beda jauh.
Sebut saja di Jalan Brigjen Soetran Sumbergedong, keberadaan jalan sangatlah tak nyaman untuk dilalui. Karena jalannya bergelombang dan mengelupas.
Padahal di situ banyak kantor layanan publik, sarana olahraga, dan taman hijau masyarakat. Dan sering dikunjungi oleh warga Kabupaten Trenggalek dan sekitarnya.
Di Jalan Ronggowarsito utaranya Pasar Burung Surodakan, pun kondisi aspalnya tak jauh berbeda, mengelupas dan berlobang.
Jika tiba musim penghujan, air memenuhi badan jalan yang berlobang dan tak kelihatan oleh pengguna jalan, membahayakan.
Jika ada pemadaman listrik pada malam hari dan bertepatan dengan datangnya hujan, agak sulit untuk mengendarai kendaraan dengan aman serta nyaman dan harus ekstra hati-hati.
Hal tersebut harusnya menjadi perhatian yang serius bagi Pemkab Trenggalek, karena jalan kaberadaannya sangatlah vital. Sebagai jalur komunikasi sosial warga, dan menyangkut hajat hidup orang banyak.
Apalagi telah dicanangkannya Program SaDeWa (Seratus Desa Wisata-red) oleh Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, pada bulan Desember 2021 yang lalu.
Harusnya infrastruktur atau keberadaan fasilitas jalan bagi para pengunjung wisata di Kabupaten Trenggalek, lebih diutamakan.
Karena salah satu daya tarik serta daya tawar pariwisata, disamping, tentu lokasi tempat destinasi tujuan wisatanya.
Sebab, kenyamanan serta aman berkendara menuju lokasi wisata bagi wisatawan domestik atau manca negara adalah syarat jaminan bagi keberlanjutan perekonomian masyarakat lokal.
Sehingga mampu menumbuhkembangkan daya beli warga, yang berakibat meningkatnya perputaran uang di wilayah lokasi wisata.
Ke depannya nanti, akan bisa menarik para investor di bidang usaha pariwisata, perhotelan, restoran, dan lain-lain.
Imbasnya akan menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Serta akan mengurangi angka pengangguran dan menekan angka kemiskinan di Kabupaten Trenggalek akibat pandemi Covid-19.
Dan penunjang penghasilan makro, terutama PAD (Penghasilan Asli Daerah-red) bagi Kabupaten Trenggalek.
Dikarenakan masyarakat Kabupaten Trenggalek pun taat dan disiplin dalam hal membayar pajak.
Kita tunggu saja keseriusan Pemkab Trenggalek, dalam hal menangani perbaikan infrastruktur atau fasilitas jalan bagi masyarakatnya.
(bud)