Pengatur Sandal di Masjid Nyumbang ke Panti Asuhan Rp1,2 Miliar

Berita, Nasional473 Dilihat

pilarsumsel.com-Remaja pengatur sandal di Masjid Subang bernama Fahraz Fatullah Sulaiman alias Raja viral di media sosial.

Raja jadi perbincangan ramai lantaran sehari-hari bekerja sebagai pengatur sandal di masjid Subang, tepatnya di Masjid Masjid Raya As-sa’adah Ciater.

Namun tak banyak yang tahu jika dia adalah anak Sultan. Sultan merupakan bahasa gaul yang berarti orang yang kaya raya.

Raja adalah anak pemilik Masjid Raya As-sa’adah dan Hotel & Resort Lembah Sarimas di Ciater Subang, Jawa Barat.

Ia bekerja sebagai penata sandal di masjid sejak kelas 3 SD, saat usianya baru 10 tahun.

Raja memberikan arahan kepada para jamaah. Remaja dengan sigap untuk merapikan sandal jamaah masjid yang berantakan.

Bahkan saat jamaah lainnya datang, sang remaja tersebut langsung berdiri tegak untuk menyambut jamaah masjid.

Pekerjaan itu dilakoni Raja hingga sekarang. Saat ini, Raja duduk di bangku kelas 3 SMK. Usinya 17 tahun.

Selain bekerja sebagai pengatur sandal di masjid tanpa menerima bayaran, Raja juga membuka bisnis kafe kopi.

Tak hanya itu, Raja juga memiliki bisnis ikan lele dengan omset miliaran per bulan.

“Omsetnya Rp1,2 miliar disumbangkan ke panti asuhan,” ucap Mat Peci saat mendampingi Raja menjadi tamu di acara Kopi Viral Trans TV, Kamis (30/9).

Mendengan ucapan Mat Peci, host Kopi Viral, Indra Herlambang tampak tertegun.

“Rp1,2 M disumbangkan ke panti asuhan, masa Allah,” ucap Indra Herlambang.

Raja Sembunyikan Identitas

Tak banyak yang tahu jika Raja adalah seorang pengusaha. Dia sengaja menyembunyikan identitasnya sebagai orang kaya.

Salah satu upaya yang dilakukan Raja untuk menyembunyikan identitasnya yakni bekerja sebagai pengatur sandal di masjid milik orang tuanya.

“Kenapa kamu mau melakukan pekerjaan seperti itu,” tanya Mat Peci, dikutip sewaktu.com dari kanal YouTube Mat Peci, Jumat (30/9).

“Kalau awalnya pak, saya kan sudah terbiasa sama orang tua dididik mandiri dari kecil,” jawa Raja.

“Saya dari kelas 3 SD, umur 10 tahun udah gak pake uang orang tua pak,” tambah anak ketiga dari empat bersaudara itu.

Raja membeberkan alasannya menutupi identitasnya sebagai orang kaya.

Menurut Raja, sejak dia kecil dia selalu bermain dengan anak-anak yang kurang mampu.

Anak kurang mampu itu, kata Raja, minder berteman dengan orang kaya. Akhirnya, Raja sengaja menutupi identitasnya.

“Kalau misalnya main sama teman-teman, dibedakan gitu, ‘Kamu mah orang kaya euy, gak bisa disamakan sama kita. Kamu mah mainnya sama yang kaya’,” ucap Raja menirukan ucapan teman masa kecilnya.

“Makanya saya tutupi kalau saya punya masjid dan hotel. Bukan punya, titipan,” ucapnya. (SEWAKTU.com)