Presiden Jokowi Senang Masuk RSUD Muratara, Ternyata Ini Alasannya

Muratara330 Dilihat

MURATARA. Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni mendampingi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dalam rangka kunjungan kerja (kunker) ke Provinsi Sumatera Selatan. Mengawali agenda kunkernya, Presiden Jokowi meninjau langsung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, Kamis (30/5/204).

Di lokasi ini, Presiden Jokowi mengecek secara langsung sejumlah fasilitas kesehatan. Di antaranya, peralatan medis rumah sakit termasuk ketersediaan dokter spesialis di RSUD Rupit.

Dari hasil tinjauannya kali ini, Presiden Jokowi memuji Sumber Daya Manusia (SDM) hingga ketersediaan dokter spesialis yang sudah memberikan pelayanan maksimal kepada pasien yang berobat di rumah sakit ini.

“Saya senang masuk ke RSUD Musi Rawas Utara, karena apa, SDM, dokter spesialis bagus, lengkap,” kata Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi mengatakan bahwa peralatan medis seperti peralatan operasi hingga CT scan dari Kementeruan Kesehatan juga sudah didistribusikan ke RSUD Rupit. Kemudian, Presiden Jokowi juga menyoroti pentingnya pasokan listrik di RSUD Rupit yang menurutnya masih kurang memadai.

“Hanya problemnya di sini urusan listrik yang kurang dari PLN sehingga tadi langsung saya telepon Dirut PLN untuk menyelesaikan secepat-cepatnya,” kata Presiden Jokowi.

Sikap Presiden Jokowi yang langsung menghubungi Dirut PLN menunjukkan bahwa pemerintah merespon cepat terhadap kekurangan infrastruktur yang dapat menghambat pelayanan kesehatan.

Menurut Presiden Jokowi, permasalahan listrik bukan hanya dapat memengaruhi kinerja di rumah sakit melainkan keseluruhan Kabupaten Muratara. Dia berharap, peningkatan infrastruktur listrik di lokasi ini dapat segera terlaksana mengingat pentingnya energi listrik dalam mendukung operasional fasilitas kesehatan dan pelayanan kepada masyarakat.

Sebagaimana diketahui, peninjauan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan bahwa fasilitas kesehatan di Indonesia memiliki dukungan infrastruktur yang memadai, terutama di wilayah yang lebih terpencil. (*)