Terpatri Jiwa Empati, Imam Senen Birokrat Ulung Sejati

Lubuklinggau242 Dilihat

LUBUK LINGGAU-Pembawaannya sederhana, luwes dan selalu hadir ditengah masyarakat, sudah melekat dalam diri Imam Senen sedari hidup di keluarga Bedeng Kati.

Lahir dan besar ditempat terpencil di sudut Kota Lubuk Linggau, dari situlah capaian Imam Senen menjadi birokrat ulung dejati.

17 November mendatang, usianya genap 60 tahun setelah undur diri menjadi aparatur sipil negara (ASN). Namun jiwa pengabdiannya telah terpatri, terus berbuat untuk masyarakat, dimanapun dan kapanpun dan pada akhirnya terpilih mendampingi H. Rodi Wijaya untuk menjadi calon wakil wali kota periode lima tahun kedepan.

Imam Senen, selalu dipercaya mengemban amanah dalam sektor pelayanan disetiap era kepala daerah.

Memulai pengabdian sebagai staf di kecamatan, selanjutnya didapuk sebagai Pjs Kasi Trantib Kecamatan Lubuk Linggau Barat (1997), Plt Kasi Trantib (2001), Pjs Kasi Trantib Lubuk Durian (2001), Sekcam Lubuk Linggau Selatan (2002), Pj Camat Lubuk Linggau Selatan (2004), Camat Lubuk Linggau Selatan I (2007), Kabag Pemerintahan (2010) dan Asisten Administrasi Umum Setda Kota Lubuk Linggau (2010).

Kemudian dia juga pernah menjabat sebagai Kadiskop UMKM-PP (2011), Kaban KB-PP (2012), Kepala BPMPK (2013), Asisten Pemerintahan dan Kesra (2013), Kadis PPKAD (2013), Kepala BKD (2015), Kepala BPKAD (2019), Sekretaris DPRD (2021), Plt Sekda (2022), Pjs Sekda (2022), dan Sekretaris DPRD (2023 hingga purnabhakti).

Jabatan-jabatan tersebut bukan dengan serta merta didapat. Tapi hal itu diamanahkan karena dirinya sangat cakap dan layak menduduki posisi tersebut.

Bahkan sejak dini terbangun jiwa empati, yakni kemampuan untuk memahami apa yang dirasakan orang lain, melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain, dan juga membayangkan diri sendiri berada di posisi orang tersebut dengan memainkan peran penting dalam membangun dan menjaga hubungan antara sesama manusia.

Bersumber ketulusan itu, dan banyak dipengaruhi pengalaman orangtuanya, H Kuris sebagai Gindo 17 tahun di Bedeng Kati, Imam Senen sangat faham bagaimana menganyomi dan memahami kondisi sekitarnya.

Sembari terus mengasah kemampuan dirinya dengan peningkatan kapasitas didunia akademik STIA Bengkulu (2002) dan S2 di STIA Mandala Indonesia (2006).

Dengan bergaul dan berbaur, dirinya cepat menangkap keinginan pimpinan, bahkan dianggap mampu menangani SKPD sumber APBD Lubuk Linggau yakni DPPKAD, menjadi Pjs Sekda dimasa kekosongan dan menjadi jembatan pokok fikiran politikus di DPRD Lubuk Linggau.

Atas dasar pengakuan itu, partai politik pun dengan ikhlas memboyong dirinya untuk tampil menjadi calon wakil wali kota mendampingi H. Rodi Wijaya, plus ketulusan penuh seorang H SN Prana Putra Sohe, pimpinannya dikala menjabat.

Berpengalaman tanpa keraguan. layak disematkan kepada Imam Senen. Tentunya, pengalaman ini harus diteruskan dalam wadah baru.

Kepedulian Imam Senen pada Kota Lubuk Linggau sangat nyata, sehingga membawanya untuk terjun ke dunia politik, dimana ia akan menerapkan visi terwujudnya Lubuk Linggau sebagai kota maju dan berdaya saing.

Selain itu, memiliki enam pokok agenda prioritas pembangunan, yakni bidang pendidikan, kesehatan, perekonomian, sosial kemasyarakatan, infrastruktur yang berwawasan lingkungan, dan tata kelola pemerintahan.

Berpasangan dengan H. Rodi Wijaya diyakini akan memiliki kombinasi pengalaman, kedekatan dengan masyarakat, visi yang jelas, memiliki tim yang solid, kemampuan beradaptasi, dan komitmen terhadap transparansi, tentu tanpa diragukan memenangkan hati masyarakat Kota Lubuk Linggau.*