Upaya Pengentasan Kemiskinan di Daerahnya, Mas Ipin Pilih Usulan dari Bawah Daripada Tetapkan Program

Trenggalek165 Dilihat

Trenggalek, Jawa Timur, pilarsumsel

com –Kedalaman kemiskinan yang masih tinggi menjadi PR besar bagi Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin untuk meracik program yang tepat untuk bisa mengentaskan mereka. Dalam rakor capaian kinerja program pengentasan kemiskinan Kabupaten Trenggalek, kepala daerah muda ini inginkan usulan dari bawah daribada menetapkan program kemiskinan yang dimana itu justru tidak jalan karena warga miskin tersebut tidak bisa menjalankan.

Untuk itu dalam rakor ini, Mas Ipin sapaan akrab Bupati Trenggalek mengundang beberapa NGO untuk melakukan Sosial Engineering. Dengan itu pihaknya berharap muncul program program dari bawah yang tepat untuk bisa mengangkat warga miskin keluar dari belenggu kemiskinan.

“Kita hari ini melaporkan bahwa, kita di tahun 2023-2024 kemiskinan ekstrim sudah 0% dan jumlah jiwa miskin kita tinggal 73 ribu. Tapi ini masih menjadi PR,” kata Bupati Arifin di Balaia Benih Ikan Trenggalek, Senin (25/11/2024).

Kita mengundang seluruh NGO untuk melakukan Sosial Engineering, sambungnya menambahkan. “Jadi kira-kira apa industri atau ekonomi yang berskala kerakyatan, yang bisa dikerjakan oleh masyarakat miskin lewat rumahnya masing-masing,” lanjut Mas Ipin.

Sentra-sentra kehidupan apa yang kita hidupkan. Itu yang akan kita gunakan menjadi paket kebijakan. Kalau datang usulannya dari bawah, artinya mereka yang merasakan orang itu cocoknya ini. Daripada kita langsung menetapkan untuk kita akan menetapkan program ini, kita akan melakukan program-program ini. Nanti kita akan kasih program ini dan ini terus kita bantu modal ini tapi belum tentu mereka bisa menjalankan karena tidak Realed dengan kehidupan mereka.

Seperti saya contohkan tadi, kalau ada sentra industri tahu, bahan bakunya apa? Kedelai. Bisa tidak dikoneksikan ke Kedelainya untuk Support keluarga miskin.

Sama juga nanti program makan siang bergizi. Kita arahkan rumah-rumah pangan itu nanti di rumah-rumah warga miskin yang itu nanti membantu. Ibaratnya kita kulak bahan makanannya.

Sebenarnya angka kemiskinan kita terus menurun. Tapi kenapa kok kedalaman kemiskinan naik. Ya artinya kalau turun jumlahnya turun karena yang disekitar garis kemiskinan sudah mentas semua. Sedangkan yang tertinggal ada di sini (menunjukkan grafik kemiskinan Kabupaten Trenggalek), maka indeks kedalaman kemiskinannya makin bertambah. Kalau dulu di sini sekarang di sini, karena di sini sudah mentas. “Makanya Gap ini yang kita kejar dimana mereka bisa melampaui garis kemiskinan nanti,” tutupnya.

(bud,)