EMPAT LAWANG – Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMP3A) Kabupaten Empat Lawang, melalui Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), menyambangi SMP di Kecamatan Ulu Musi Kabupaten Empat Lawang, yang terkait dengan video bullying, sepekan lalu.
Kabid Perlindungan Anak DPMP3A Empat Lawang, Suhaida mengatakan, pihaknya langsung ke lokasi sekolah sesaat setelah mengetahui adanya video bullying, karena memang tupoksinya untuk menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan anak.
“Kasus bullying ini sangat serius karena itulah kita tidak boleh tinggal diam. Kita gerak cepat langsung ke sekolah yang bersangkutan untuk memastikan kejadian yang sebenarnya,” kata Suhaida, Selasa (26/1).
Suhaida juga mengaku sudah menghubungi pihak sekolah yang bersangkutan untuk menghadirkan orang-orang yang ada di dalam video tersebut. “Kita sudah hubungi pihak sekolahnya agar menghadirkan korban dan pelaku yang ada di dalam video,” imbuhnya.
Selain itu, Suhaida mengatakan juga mengirimkan psikolog anak untuk menghilangkan trauma dari korban bullying. Serta untuk memberikan pembinaan kepada pelaku.
“Kita juga ikutsertakan psikolog anak. Bagaimana keadaan jiwa korban dan jiwa pelaku pastinya psikolog yang lebih tahu,” ucap Suhaida. Di tempat berbeda, perwakilan dari Forum Anak Kabupapten Empat Lawang, Aqilah juga ikut memberikan tanggapannya mengenai kasus bullying tersebut.
Aqilah mengatakan, pelajar adalah generasi penerus yang akan mengambil alih tampuk kepemimpinan bangsa ini nantinya. Jika sekarang sudah terbiasa dengan tindak kekerasan, tidak akan bisa dibayangkan bagaimana bangsa ini nantinya. Ia menambahkan, agar di Indonesia khususnya di Kabupaten Empat Lawang bebas dari kekerasan antar pelajar atau di dalam dunia pendidikan maka tumbuhkanlah niat belajar, menjalin rasa simpati, menciptakan suasana riang, menciptakan rasa saling memiliki dan sportifitas.
“Maka dari itu, Saya berharap kepada teman-teman sesama pelajar hentikan kekerasan antar sesama pelajar. Jalinlah rasa persatuan dan kesatuan agar kita bisa menjadi pelajar yang lebih baik dan akan membawa nahkoda negeri ini ke arah yang lebih baik pula. Stop bullying, stop senioritas, dan stop kekerasan terhadap anak,” tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, dunia pendidikan di Kabupaten Empat Lawang kembali tercoreng. Pasalnya, salah satu siswi SMP di Kecamatan Ulu Musi, diduga menjadi korban Bully oleh teman-temannya sesama siswi. Mirisnya, mereka masih menggunakan seragam sekolah dan videonya sudah menyebar di berbagai media sosial.
Informasi yang berhasil dihimpun, dugaan perlakuan Bully salah satu siswi tersebut, dilakukan oleh beberapa siswi lainnya yang diperkirakan satu sekolahan dengan korban. Video Bully tersebut pun langsung menyebar, baik melalui WAG maupun media sosial lainnya.
Menyikapi kejadian dimaksud, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Empat Lawang, Rita Purwaningsih, melalui Bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kerja (PGTK), Arbanu, menyesalkan kejadi tersebut. “Kepseknya sudah ditelpon, dan membenarkan bahwa siswi yang ada dalam video itu siswi di sekolahnya. Wali beserta siswinya akan dipanggil, untuk dimintai klarifikasi,” ungkap Arbanu. (frz)