LUBUKLINGGAU, pilarsumsel.com-Wali Kota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe beserta jajaran Pemkot Lubuklinggau melaksanakan safari Jumat sekaligus penandatanganan prasasti revitalisasi bangunan Masjid Agung As-Salam Lubuklinggau tahun 2022 bertempat di Halaman Masjid Agung As-Salam Lubuklinggau, Jumat (4/2/2022).
Dalam kesempatan itu, Wako menyampaikan beberapa tahun lalu, perbaikan Masjid Agung As-Salam bertepatan dengan perbaikan sekaligus upaya menghidupkan kembali Bandara Silampari. Bahkan sampai saat ini di Kota Lubuklinggau terdapat 226 masjid dan 400 mushola.
Perlu dipahami sejak awal menjabat sebagai wali kota, dirinya berniat untuk menjadikan Lubuklinggau sebagai Kota Madani guna mewujudkan kerukunan umat beragama.
Madani termasuk sunah Rasul yang hijrah dari Mekah ke Madinah. Dimana Rasul mampu membuat kemajuan sangat pesat Kota Madinah. “Atas dasar itu pula, saya bertekad Kota Lubuklinggau harus melakukan hal yang sama yakni lebih maju dan berkembang pesat,” ujarnya.
Masjid Agung As-Salam dibangun oleh Bupati Musi Rawas periode 1990-1995, H Nang Ali Solichin dimana Sekda pada waktu itu adalah H Sohe–orang tua wali kota. Lalu diresmikan oleh H Radjab Semendawai, Bupati Musi Rawas periode 1995-2000.
Adapun kontraktornya adalah Madari, mertua H Riduan Mukti-Bupati Musi Rawas periode 2005-2015. Sementara dirinya hanya menambahkan kekurangannya saja.
Dulu masjid ini dipisahkan oleh Lapangan Merdeka yang merupakan tempat bermain bola sekaligus lapangan pemersatu masyarakat Kota Lubuklinggau serta sebagai tempat orang berkumpul.
Sebelum dibangunnya Masjid Agung As-Salam, tempat ini merupakan Kantor Bupati Musi Rawas pertama saat dibukanya pertama kali Kabupaten Musi Rawas.
Dulu bangunan masjid dianggap kurang bagus, maka muncullah inisiatif untuk menambah taman kurma yang terinspirasi dari Kota Mekah ditambah dengan dibangunnya tempat parkir. Tiang masjid dan halaman masjid merupakan aspal bukan keramik seperti terlihat sekarang.
Program MERASE yang pertama adalah menjadikan fisik masjid menjadi lebih bagus dan kedua memakmurkan masjid dan setelah itu memakmurkan masyarakat disekitar masjid.
Dengan bangunan masjid lebih bagus, maka diyakini jamaah akan bertambah. Masjid sekarang sudah dilengkapi tempat penyembelihan hewan korban dan fasilitas lainnya.
Kas masjid harusnya segera dihabiskan untuk kemakmuran masyarakat. Patut disyukuri masjid Agung As-Salam sekarang sudah sangat makmur begitu juga masyarakat yang tinggal disekitar masjid.
“Semoga kedepan semua masjid yang ada di Kota Lubuklinggau makmur juga seperti Masjid Agung As-Salam. Jangan sampai ada masyarakat sekitar masjid yang kesusahan apalagi kesusahan untuk makan,” pintanya.
Perkembangan Masjid Agung As-Salam juga berkat bantuan dari masyarakat yang diperoleh dari wakaf dan para donator.
Di Masjid Agung As-Salam juga sudah ada ATM beras untuk masyarakat yang membutuhkan.
Ketua Masjid Agung As-Salam Lubuklinggau, H Ibnu Amin menyampaikan masjid merupakan tempat yang sangat strategis pemersatu umat Islam dan bangsa Indonesia.
Masjid juga digunakan sebagai ibadah sekaligus mendekatkan diri kepada Allah. Masjid Agung As-Salam sudah lama dibangun, tetapi berkat wali kota Lubuklinggau/Pemkot Lubuklinggau masjid fasilitasnya semakin bertambah seperti kantor, taman kurma dan menjadi salah satu icon Kota Lubuklinggau.
Hadir dalam acara ini Kapolres Lubuklinggau, AKBP Nuryono, Kajari Lubuklinggau, Willy Ade Chaidir, Sekda Kota Lubuklinggau, HA Rahman Sani dan Ketua BAZNAS Kota Lubuklinggau. (*)