BEKASI – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) RI, Nezar Patria, menyebut Kongres Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) 2025 sebagai momentum strategis untuk memperkuat peran pers sebagai pilar keempat demokrasi di Indonesia. Hal itu disampaikannya saat membuka kegiatan hari kedua kongres di Gedung BPPTIK, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Sabtu (30/8/2025).
“Saya kira ini momentum penting dalam sejarah PWI, karena sejak awal organisasi ini punya nilai historis besar dalam pergerakan kemerdekaan pers di Indonesia,” ujar Nezar.
Ia menegaskan, PWI sejak awal turut serta dalam pergerakan nasional dan meletakkan dasar jurnalisme Indonesia. Karena itu, ia berharap kongres tahun ini mampu melahirkan kepengurusan yang solid dan menjaga semangat kebersamaan insan pers di tanah air.
Nezar juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi dunia pers di tengah disrupsi teknologi. Industri media, menurutnya, menjadi salah satu sektor yang terdampak langsung dan dituntut cepat beradaptasi. Selain itu, ia mengingatkan tentang maraknya konten kreator di media sosial yang kerap menyebarkan informasi tanpa verifikasi. “Di sinilah pers dituntut menghadirkan jurnalisme berkualitas dengan disiplin verifikasi dan berpegang pada kode etik,” tambahnya.
Sementara itu, pada Sidang Pleno I, Ketua Umum PWI hasil Kongres XXV 2023 Bandung, Hendry CH Bangun, menegaskan bahwa PWI adalah organisasi profesi kedua terbesar di Indonesia. Ia menyampaikan apresiasi kepada pengurus PWI provinsi yang hadir dengan segala keterbatasan, serta kepada panitia SC dan OC yang telah bekerja keras menyukseskan acara.
Di kesempatan yang sama, Ketua Umum PWI hasil Kongres Luar Biasa (KLB) 2024 Jakarta, Zulmansyah Sekedang, juga menyampaikan apresiasi dan permohonan maaf jika selama masa kepemimpinannya terdapat kekurangan. “Selama satu tahun saya menjabat, mohon maaf jika ada kesalahan dan kekhilafan,” ujarnya.(Heri)
