Wayang Kulit Meriahkan Ritual Bersih Desa Bangunsari Sumsel

Berita, Sumsel1385 Dilihat

Pilarsumsel.com – Pagelaran wayang kulit dan campur sari mewarnai kegiatan bersih Desa T1 Bangunsari Kecamatan Purwodadi kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan. Kegiatan itu menjadi tradisi langganan setiap tahun untuk bersama nguri-nguri budaya atau lebih dikenal sebagai tradisi menjaga tradisi Jawa di desa.

Puncak dari bersih desa Bangunsari itu adalah pagelaran wayang kulit semalam suntuk yang telah berlangsung pada malam tadi, Sabtu (13/01/2023). Pagelaran wayang ini diadakan setelah pada siang harinya seluruh warga serempak diajak untuk menggelar do’a lintas agama.

Salah satu warga yang hadir dan ikut nonton bareng malam itu adalah Nunu. Salah satu muda desa tersebut bercerita bahwa dirinya datang sekeluarga guna menikmati tontonan rakyat gratis dalam puncak bersih desa tempat tinggalnya.

“Seru banget, udah jarang ada tontonan tradisi Jawa di sini, saya merasa terhibur,” ujar Nunu.

Selain untuk melestarikan tradisi, bersih desa dilaksanakan dengan tujuan menghormati para leluhur, sekaligus untuk memohon keselamatan desa serta sebagai limpahan ungkapan rasa syukur atas nikmat, keamanan, ketentraman dan kesejahteraan warga dalam setahun ini.

Ratusan warga yang menikmati pagelaran wayang kulit dengan lakon ”Wahyu Purbo Sejati” dengan dibawakan dalang kondang asal kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan, Ki Warsono.

“Saya berharap keharmonisan kerukunan dan kebersamaan masyarakat terjalin dengan erat sehingga persaudaraan dapat terus terpelihara. Kerukunan dan kebersamaan ini merupakan modal penting bagi kita untuk membangun Desa T1 Bangunsari,” papar PJ Kades H. Warsim S.E.

Meskipun diadakan secara turun-temurun, bagi warga setempat, berlangsungnya pertunjukan kesenian setelah landainya pandemi Covid-19 tahun ini memiliki makna sebagai awal bangkitnya kesenian di Kabupaten Musi Rawas yang sudah lama terpuruk.

“malam ini, bersih desa akan ditutup dengan kegiatan ruwatan,” imbuh Kepala Desa Bangunsari, H. Warsim.

Saat ini, bumi dianggap dalam keadaan tidak baik saja-saja. Contohnya adalah perubahan iklim yang dampaknya hampir di seluruh tempat dapat dirasakan. Sehingga, meruwat sesungguhnya adalah semacam ritual untuk mengharapkan kebaikan.

Dalam pagelaran wayang kulit tersebut, sang dalang membawakan lakon pewayangan dengan judul ‘Wahyu Purbo Sejati’ yang diartikan merupakan sebuah wahyu atau anugerah besar yang sebenarnya dari Sang Pencipta,

Selain wayang kulit, warga disuguhi kesenian campur sari yang telah terbukti dapat menyedot ratusan warga untuk menonton puncak acara sedekah bumi tersebut, pada Jum’at malam (13/01/2023).

Masih Warsim, ia memaparkan bahwa acara bersih Desa Bangunsari tahun ini dapat terselenggara dengan seluruh elemen dari masyarakat Desa Bangunsari.

Sehingga, atas batuan yang telah diberikan oleh masyarakat, Pejabat Sementara kepala Desa ini menyampaikan terimakasih karena akhirnya kegiatan sakral bersih Desa Bangunsari tahun ini dapat terlaksana sesuai dengan harapan dari seluruh warga Desa.

Tak lupa, dalam kesempatan itu ia menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah turut berpartisipasi memberikan sumbangsih sehingga kegiatan acara bersih Desa T1 Bangunsari kali ini dapat berjalan dengan baik. ”Terimakasih semuanya, semoga kita selalu diberkati dan dirahmati,” Ungkap Kades. (Nofi)