Banyuasin,PS-Kumandang takbir bergema dari Masjid Nurul Hidayah Lapas Kelas IIA Banyuasin, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuasin bersama mengikuti Sholat Idul Adha 1442 H/2021 M yang diselenggarakan di dalam masjid.
Dalam Pelaksanaan Sholat Idul Adha tersebut, hadir Kalapas Banyuasin Ronaldo Devinci Talesa, Kasi Binadik Febryanto, Kasi Adm Kamtib Yudhi Khairudin, dan Kasubsi atau pejabat eselon V lainnya, Selasa (20/07/21).
Dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, Shalat Ied digelar dengan memberikan jarak antar shaf, dicek suhu tubuh, mencuci tangan dan membatasi jumlah jamaah yang hadir, yakni sekitar 40 sampai 50 orang saja.
Hari Raya Idul Adha ini bersamaan dengan pelaksanaan ibadah haji yang dilakukan oleh sebagian Umat Muslim di Mekkah. Selain itu, umat muslim juga disunnahkan untuk menyembelih hewan kurban.
Tahun ini, Lapas Banyuasin memotong hewan kurban sebanyak 10 (sepuluh) ekor, yang terdiri dari 2 (dua) ekor sapi dan 8 (delapan) ekor kambing. Hewan kurban tersebut merupakan bantuan dari Bupati Banyuasin, Bank Syariah Indonesia, pejabat struktural, Koperasi Lapas dan warga binaan.
Daging kurban ini nantinya akan diolah di dapur Lapas yang kemudian dibagikan kepada warga binaan untuk dinikmati bersama.
Kalapas dalam sambutannya mengucapkan Selamat Idul Adha 1442 H bagi seluruh warga binaan maupun petugas Lapas Banyuasin. Ia mengungkapkan, meski berada dalam keterbatasan akibat pandemi covid – 19, namun tetap harus bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan.
“Selamat Merayakan Hari Raya Idul Adha 1442 H bagi seluruh warga binaan, juga petugas Lapas Banyuasin. Kegiatan ini sebagai wujud pembinaan kerohanian dan kepribadian bagi warga binaan semua untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT,” ucapnya.
Adapun selaku khatib pada pelaksanaan Sholat Idul Adha ini ialah M Fadhil Maulidin yang merupakan salah satu petugas dari Lapas Kelas IIA Banyuasin.
Dalam khutbahnya, ia menyampaikan tentang keutamaan berkurban yang merupakan perintah Allah melalui riwayat Kisah Nabi Ibrahim yang mendapatkan wahyu berupa mimpi menyembelih anaknya (Ismail).
“Nabi Ibrahim mendapatkan mimpi bahwa Allah memerintahkan untuk menyembelih anaknya. Hal tersebut untuk menguji keimanan dan ketaatan Nabi Ibrahim kepada-Nya. Dengan rela dan ikhlas, Nabi Ibrahim dan puteranya Ismail pun mematuhi dan melaksanakan perintah tersebut,” jelasnya.
Fadhil menjelaskan, dari Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail itulah, umat muslim belajar untuk mengutamakan perintah Allah dan mengenyampingan kesenangan duniawi, karena Allah telah menyiapkan balasan yang istimewa bagi orang yang taat kepada – Nya.
“Karena ketaatan Nabi Ibrahim dan kesabaran Ismail ini lah, Allah menurunkan wahyu untuk menggantikan Ismail menjadi hewan, yakni kambing. Atas dasar ini lah umat muslim diperintahkan untuk berkurban, kita diajarkan untuk bersedekah dan saling tolong menolong terhadap sesama. Dengan begitu, kehidupan manusia dapat berjalan dengan damai, rukun, dan sejahtera,” pungkasnya.
Pelaksanaan Sholat Idul Adha 1442 H di Lapas Banyuasin berjalan dengan dengan khusyuk, tertib, aman, lancar dan kondusif.(Eggy)