pilarsumsel.com Trenggalek, Jawa Timur – Membuka Muscab HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) Kabupaten Trenggalek, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin ajak petani meningkatkan produksi dan tekan biaya tanam dengan membuat pupuk sendiri.
Ajakan ini disampaikan oleh Bupati Arifin karena mamang ingin warganya yang sebagian besar (60%) bergerak di sektor pertanian bisa meningkatkan kesejahteraannya.
Menurut mantan pengusaha peralatan rumah tangga itu penggunaan pupuk organik buatan sendiri dapat mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk bersubdisi.
“Penggunaan pupuk kimia secara terus menerus akan menjadikan tanah tidak lagi subur,” ungkap Bupati Trenggalek ini saat membuka Muscab HKTI itu, Sabtu (8/1/2022).
Menurutnya ajakan itu disampaikannya dalam setiap kesempatan.
“Mengatur komoditas pangan tidak mudah, bila hasil pertaniannya dijual dengan harga setinggi tingginya maka akan berpengaruh sangat luas.
Harga kebutuhan pokok akan naik, kebutuhan yang lain juga ikut naik, upah minta naik dan masih banyak yang lainnya,” terangnya.
Lanjutnya menambahkan, “saya selalu minta bagaimana produktivitas petani bisa naik dan biaya produksi pertanian ditekan semurah mungkin. Dengan begitu pendapatan petani dapat ditingkatkan,” terangnya.
Suami Novita Hardini itu juga menyambut baik keberadaan HKTI di Trenggalek, sesuai namanya, himpunan kerukunan diharapkan kedepan, HKTI bisa membawa kerukunan petani di Trenggalek.
Dalam Muscab ini, Wakil Ketua 1 DPD HKTI Jatim, Saiful Azhari Trenggalek juga senang HKTI bisa hadir di Trenggalek karena Trenggalek sangat berpotensi di sektor pertanian.
Saiful menyatakan permasalahan pertanian yang dihadapai saat ini, terkait dengan luas lahan pertanian yang terus menyusut.
Terus masalah subsidi pupuk dan ketidak pastian harga hasil panen, hal ini yang terus diperjuangkan HKTI.
(bud)