Trenggalek, Jawa Timur, pilarsumsel.com –
Mendukung penuh upaya swasembada pangan nasional yang dicanangkan oleh pemerintah pusat, Wakil Bupati Trenggalek, Syah Mohamad Natanegara bersama jajaran Forkopimda Trenggalek tanam jagung. Secara simbolis penanaman bibit jagung ini dilakukan di lahan depan Mako Polres Trenggalek.
Untuk Swasembada Jagung Pemkab Trenggalek sendiri ditargetkan untuk menanam jagung diluasan lahan seluas 7.773 hektar. Dan Polres Trenggalek menjadi pendamping Pemerintah Kabupaten untuk mewujudkan Swasembada Jagung ini hingga panen nanti.
Sebagai wakil kepala daerah di Trenggalek, Wabup Syah sangat mendukung terwujudnya swasembada pangan nasional. Karena menurutnya “swasembada pangan selain mampu menyediakan kebutuhan pangan sendiri, ini dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani,” katanya, Selasa (21/1/2025).
Terhubung secara daring Zoom Meeting bersama Kapolri dan juga Menteri Pertanian, Wabup Syah optimis dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI-Polri, swasembada pangan nasional ini bisa terwujud dan Trenggalek bisa mendukung program pemerintah pusat ini.
Dalam Zoom Meeting tersebut dilakukan dialog upaya meningkatkan produksi jagung nasional, optimalisasi lahan tidur, dan penerapan teknologi modern dalam pertanian. Dan juga pembagian Alsintan oleh Menteri Pertanian untuk mendukung program ini.
Hadir langsung mendampingi Wakil Bupatinya, Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Trenggalek, Imam Nurhadi menjelaskan “kita untuk Jagung, Dinas Pertanian dan Pangan Trenggalek di dampingi Polri dalam hal ini Polres Trenggalek untuk menuju swasembada pangan. Kemudian untuk padi kami didampingi TNI dalam hal ini Kodim 0806 Trenggalek,” tuturnya.
Jadi kita untuk Jagung pendampingan dengan Polres Trenggalek di target 7.773 hektar. Alhamdulillah di awal tahun ini sudah clear. Kita terpenuhi semua karena luas lahan kita berkisar di angka 12.500 hektar.
Artinya target di Trenggalek sudah clear di awal tahun ini. Kemudian kedepan sampai dengan akhir tahun 2025 kita bisa menuju swasembada pangan itu.
Untuk Padi dikonsentrasikan di sawah-sawah terutama yang termasuk pada Lahan Baku Sawah (LBS). Atau sawah-sawah kita terutama yang tekhnis harapannya tidak ada produksi jagung yang masuk di situ.
Sesuai arahan pemerintah pusat, untuk sawah kita fokus ke Padi. Target kita cukup besar, 30.005 hektar atau sekitar 30 ribu hektar dalam kurun satu tahun. Sedangkan luas sawah kita sekitar 12 ribu hektar.
Artinya apa, indeks pertanaman kita harus menuju ke 2,5 lebih atau menuju ke 3. Maka dari itu kita harus meningkatkan indeks pertanaman kita sampai dengan akhir tahun ini. Kalau bisa mendekati 2,5 atau mendekati 3 Indeks Pertanaman kita, atau 3 kali tanam.
Untuk mengantisipasi cuaca yang tidak mendukung seperti kekeringan, Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan ini menerangkan “untuk Padi kami akan mengambil air-air yang ada di sekitar. Mungkin dari sungai dengan membantu pompa misalnya. Kemudian kalau tidak ada kita bor dan ada bantuan nanti perpompaan, artinya kita bantu perpompaan.
Kemudian juga ada perpipaan, ini memanfaatkan gaya gravitasi memompa air menuju ke sawah. Selanjutnya ada irigasi air tanah, kita mengambil air tanah dengan sumur dalam. Supaya sumur dangkal atau air permukaan itu tidak terganggu. “Jadi yang kita ambil diatas 60 sampai 100 meter di bawah permukaan tanah. Kira-kira itu,” tandas pria ini.
(bud)