TENGGARONG,pilarsumsel.com – Seorang wanita berinisial EA (34) sekarat usai digoyang pria lain di dalam kamar kontrakannya di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. EA dibacok oleh suaminya sendiri, Antok Pamuji (38). Antok membacok EA dengan pisau daging.Antok tak kuasa menahan amarah lantaran menyaksikan langsung istrinya berhubungan dengan selingkuhannya di kamar mereka.
Selain EA, Antok juga membacok pria berinisial K yang merupakan selingkuhan EA.
K mengalami luka bacok di bagian pinggang dan lengan kiri. Kini, K dan EA sedang menjalani perawatan medis di RSUD AM Parikesit Tenggarong Seberang.
Peristiwa berdarah itu terjadi di Jalan Gunung Pegat RT 35, Kelurahan Melayu, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pada Jumat (31/12/2021).
Ketua RT 35, Kelurahan Melayu, Abu Bakar, mengatakan, EA mengalami luka bacok yang cukup parah hingga kritis.
Abu Bakar mengatakan, peristiwa itu terjadi saat umat Islam sedang menjalankan ibadah salat Jumat sekiar pukul 12.20 WITA.
Menurutnya, kedua korban telah dibawa ke RSUD AM Parikesit Tenggarong Seberang dengan menggunakan mobil ambulans.
Sedangkan pelaku Antok Pamuji telah menyerahkan diri ke Polsek Tenggarong.
Menurut Abu Bakar, pasangan suami istri ini merupakan baru di RT 35 Kelurahan Melayu.Selama tinggal di lingkungan RT 35, mereka juga belum pernah melapor kepada Ketua RT.
“Warga ini baru pindah, belum sempat lapor. Sudah kami sarankan lapor, tapi belum sempat,” kata Abu Bakar, dilansir Selasar.co.
Kronologi Suami Bacok Istri Dan Selingkuhan
Kapolsek Tenggarong, Iptu Nursan menceritakan kronologi pembacokan yang dilakukan oleh Antok Pamuji terhadap istrinya EA dan selingkuhannya berinisial K.
“Menurut keterangan pelaku ini, teman sang istri ditemukan sedang di rumah kontrakan,” ujar Nursan.
Sebelum kejadian ini, pelaku sudah beberapa hari mencurigai tingkah laku istrinya yang selalu menyembunyikan ponsel miliknya.
Korban EA selalu menolak ketika suaminya hendak melihat ponselnya.
Antok curiga. Ia menyusun siasat dengan berpura-pura pamit kepada istrinya untuk pergi ke Desa Jonggon.
“Setelah itu dia balik lewat pintu belakang dan naik ke atas plafon rumahnya untuk bersembunyi,” terang Nursan.
Setelah dua jam di atas plafon, pelaku melihat istrinya masuk ke dalam rumah dan disusul dengan seorang pria.
Saat di dalam rumah, pelaku menyaksikan langsung istrinya sedang bermesraan dengan pria tersebut.
“Terus berlanjut ke dalam kamar, kemudian dia melihat istrinya berhubungan dengan pria tersebut, sampai dia tidak dapat menahan emosi karena dia menyaksikan sendiri,” ungkap Nursan.Melihat istrinya sedang berhubungan dengan pria lain, pelaku langsung turun dari atas plafon dan mendobrak pintu kamarnya.
Sempat terjadi saling dorong-dorongan pintu kamar antara Antok dengan isitrinya dan selingkuhannya.
“Kemudian dia mengambil pisau daging, dibacoknya pintu. Karena pintunya menggunakan triplek. Pas terbuka langsung yang dibacok laki-laki itu,” beber Nursan.
Laki-laki ini lari lewat jendela dalam keadaan tidak menggunakan pakaian.
Antok kemudian melampiaskan amarah kepada istrinya. Ia membacok istrinya hingga bersimbah darah.
Setelah itu, meninggalkan tempat kejadian dan menyerahkan diri ke Polsek Tenggarong.
Pelaku Jarang di Rumah
Nursan mengatakan bahwa pelaku jarang berada di rumah karena berdagang pakaian di Kabupaten Kutai Barat (Kubar).
“Jadi kalau dia balik ke Tenggarong hanya mencari barang dagangan dan itu paling lama dua hari di sini. Biasanya di Kubar dia 6 hari di sana. Kalau dagangannya habis, dia balik lagi ke sini,” ucap Nursan. (one/selasar/pojoksatu)