Kadisdik Sumsel Buka Diklat Penguatan Kurikulum di SMA Negeri 5 Palembang, ‘Jadilah Guru Yang Lincah’

Utama342 Dilihat

 

 

Palembang – SMA Negeri 5 Palembang menyelenggarakan kegiatan diklat penguatan kurikulum dengan materi “Tentang Kebijakan Pembelajaran Tatap Muka” bagi gurunya. Kegiatan dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan provinsi Sumatera Selatan yang diselenggarakan di Aula SMA Negeri 5 Palembang, Senin (5/7/2021).

 

Kepala Dinas Pendidikan provinsi Sumsel Riza Fahlevi mengatakan setiap sekolah masing-masing menunjukkan keunggulannya dengan mengadakan kegiatan salah satunya penguatan kurikulum.

 

“Hari ini seperti kita saksikan adanya peningkatan mutu atau kualitas para pendidik. Mereka melaksanakan suatu kegiatan yaitu tingkat penguatan kurikulum. Intinya proses pengajaran pembelajaran bagaimana mereka menyampaikan materi kepada siswa apakah secara pengajaran tatap muka terbatas apakah secara daring yang akan mereka lakukan di tahun ajaran yang baru,” ujarnya.

 

Ia juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya bagi SMA Negei 5 atas diselenggarakan kegiatan ini. Mudah-mudahan guru di Sumsel terutama di guru SMA Negeri 5 menjadi Lincah.

 

“Yang dimaksud Lincah yakni huruf L yaitu literasi tolong dikembangkan dan dikuasai yang betul-betul diminati dan dibudayakan menjadi suatu kebutuhan khusus. Huruf I yaitu integritas, intropeksi lalu inovasi harus ada. Huruf N yaitu network jangan guru kita tidak ada perkembangan. Tidak ada jaringan diluar yang hanya kenal sesama guru SMA 5. Huruf C yakni cerdas, cekatan dan cepat. Huruf A yaitu adaptasi, aplikasi wajib ada di guru kita. Huruf H yaitu habluminannas habluminallah itu penting dan tak lupa guru-guru di Sumsel harus humanis,” bebernya.

 

Ia berharap guru-guru di Sumsel dan guru di SMA 5 ini agar dapat memiliki kualitas yang baik sehingga murid bisa terkesan dengan gurunya.

 

Terkait soal pembelajaran tatap muka Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Palembang Taufik mengatakan, pihaknya tidak ada kendala lagi dalam persiapan sekolah tatap muka.

 

“Ruang kelasnya dalam keadaan bersih, duduknya diberi jarak secara zig zag. Jadi tidak ada lagi kerumunan. Guru juga sudah dipersiapkan tidak meninggalkan ruangan hanya bergantian. Jam belajar dalam sehari hanya 3 jam,” pungkasnya. (vin)