EMPAT LAWANG – Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Empat Lawang, Munfazir Ghozali menyebut idealnya penambahan pertumbuhan penduduk di Kabupaten Empat Lawang, sebanyak 2,4 persen dari total jumlah penduduk di kabupaten ini.
Namun kata dia, kalau bisa di Kabupaten Empat Lawang, antara yang lahir dan meninggal jumlahnya seimbang, sehingga tidak terjadi ledakan penduduk di kabupaten bersemboyan ‘Saling Keruani Sangi Kerawati’ ini.
“Pada masa pandemi COVID-19 ini, logikanya banyak yang meninggal, namun banyak juga (ibu-ibu) yang mengandung dan melahirkan,” ungkap Munfazir kepada wartawan di sela-sela pencanangan gerakan serentak (Gertak) Pelayanan KB metode kontrasepsi jangka panjang atau MKJP (Implant/IUD) yang dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Empat Lawang, di RSUD Tebing Tinggi, Rabu (3/2).
Pada pelaksanan Gertak Pelayanan MKJP ini, pada dasarnya pihaknya hanya diminta target pelayanan sebanyak 34 orang peserta, namun berkat kerja penyuluh lapangan KB, pada kesempatan ini dilakuka pelayanan sebanyak 80 akseptor.
“Jadi, lebih dari 100 persen dari target yang ditetapkan,” ujar Munfazir.
Sementara, Bupati Empat Lawang, H Joncik Muhammad mengatakan, kegiatan Gertak Pelayanan KB MKJP dilaksanakan serentak seluruh Indonesia. Di Empat Lawang kata Joncik, Pemkab Empat Lawang menyambut baik kegiatan ini karena merupakan bagian dari program Nasional dalam melaksanakan pengendalian penduduk.
Menurut Joncik, dimasa-masa pandemi COVID-19 ini, kegiatan Gertak Pelayanan KB merupakan kegiatan penting sekali, karena masyarakat banyak di rumah, dan diperlukan upaya pengendalian jumlah penduduk.
“Di Empat Lawang, kegiatan-kegiatan seperti ini sangat diperlukan, kalau tidak (dilakukan) bisa-bisa terjadi ledakan penduduk yang tidak dapat dikendalikan,” tukasnya. (frz)
